Jakarta — Dalam laporan tren teknologi 2019 yang dikembangkan oleh tim ahli teknologi dari Dimension Data, teridentifikasi bahwa lanskap teknologi bisnis pada tahun mendatang ada di bidang pengalaman pelanggan, keamanan dunia maya, bisnis digital, infrastruktur digital, tempat kerja digital, teknologi masa depan, dan layanan.
Group CTO, Ettienne Reinecke, mengklaim bahwa di 2019 masyarakat akan melihat transformasi digital menjadi kenyataan dan memprediksi adanya serentetan gangguan pada industri, di mana perusahaan-perusahaan inovatif melihat proyek jangka panjang berbuah hasil.
Kemudian, proyek transformasi yang sering direferensikan tetapi jarang diselesaikan secara menyeluruh akan mulai menjadi kenyataan berkat kematangan teknologi yang merubah tantanan yang ada, seperti kepintaran buatan (AI), mesin pembelajaran dan proses otomatisasi melalui robot.
“Hingga saat ini, industri kita telah berbicara tentang teknologi inovatif secara teoritis, tanpa memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana inovasi baru yang kuat ini akan digunakan. Coba pikirkan sekelumit nama seperti analitik, mesin pembelajaran, kepintaran buatan, blockchain, dan container,” ujarnya, Selasa (18/12).
Laporan Tren Teknologi 2019 juga mengidentifikasi lebih lanjut lima tren yang akan menentukan lanskap teknologi bisnis di 2019, meliputi:
1. Proses otomatisasi robot akan membentuk kembali pengalaman pelanggan: Pertumbuhan eksponensial yang terjadi dalam proses otomatisasi robot – seperti: mesin pembelajaran, AI, dan jaringan saraf heuristik – akan memberi perusahaan kemampuan untuk menggabungkan skenario, meningkatkan pemahaman, dan membuat keputusan prediktif secara real-time tentang kebutuhan dan perilaku pelanggan.
Baca juga: Dimension Data: SDM Jadi Tantangan Tren Teknologi di Indonesia
2. Organisasi akan fokus pada platform kemanan siber berbasis cloud: Pelanggaran keamanan siber yang terjadi terus menerus pada tahun 2018 akan menyebabkan penyedia keamanan berbasis cloud untuk mendapatkan momentumnya pada tahun 2019. Sistem keamanan berbasis cloud dibangun dengan API terbuka, hal ini berarti tim keamanan dapat mengintegrasikan teknologi baru ke platform dengan cepat dan dengan relatif mudah. Ini akan memastikan klien agar dapat mengikuti lanskap ancaman yang berkembang secara pesat.
3. Infrastruktur dapat diprogram dengan model end to end: Perusahaan-perusahaan akan mulai berlangganan ke beberapa platform cloud dan meningkatkan penggunaan Software-as-a-Service (SaaS). Kemampuan pemprograman secara End-to-end berarti bahwa organisasi akan dapat dengan cepat beradaptasi dengan perubahan lanskap bisnis dan menuntut lebih banyak dari aplikasi dan data mereka.
4. Aplikasi akan menjadi lebih cerdas dan dapat disesuaikan: Di tahun mendatang, kami akan melihat aplikasi akan mengumpulkan masukan dari para pengguna dan membuat perubahan pada fungsi mereka sendiri untuk meningkatkan pengalaman pengguna pada layanan. Kecerdasan buatan (AI) dan mesin pembelajaran akan memainkan peran penting dalam membantu karyawan bekerja lebih produktif.
5. Nilai daripada data akan menjadi pusat dari nilai alam semesta: Pada masa mendatang, fokus akan semakin bergeser ke nilai data yang sebenarnya, mendorong pencarian baru untuk menanamkan telemetri, mengumpulkan dan memperkaya data. Ini adalah data yang akan membentuk makna utama dari transformasi digital yang sesungguhnya dan menjadi sumber aliran pendapatan baru yang akan melampaui arus pendapatan tradisional. Ini akan menyebabkan perubahan dalam arsitektur informasi, di mana dengan kebutuhan menetapkan data kaya untuk mulai mendorong investasi TI. (Ayu Utami)