Headline

Diimpit Himbara dan BPR, Bank Lampung Sulit Bersaing di Kandang Sendiri

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) belum bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit perbankan di Provinsi Lampung yang dikuasai oleh bank himbara. Kredit Bank Lampung bahkan masih kalah oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit perbankan di Lampung pada Maret 2022 dikuasai bank-bank milik negara (BUMN). Bank BRI menjadi yang teratas dengan total kredit Rp18,97 triliun, disusul Bank Mandiri Rp10,33 triliun. Yang agak mengejutkan, BPR Eka Bumi Artha menempati posisi ketiga dengan total kredit Rp7,64 triliun. Kendati berstatus sebagai BPR, penyaluran kredit BPR Eka mampu mengungguli Bank Lampung. Sementara, kredit Bank Lampung tercatat Rp5,94 triliun naik 9,17% (yoy).

Bank Lampung tahun ini masih tetap akan berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Berdasarkan laporan tahunan Bank Lampung 2021, penyaluran kredit bank ini hingga akhir 2022 ditargetkan tumbuh 8,05%, lebih rendah dari capaian 2021 dengan komposisi kredit konsumtif 3,15% dan kredit produktif 36,39%.

Selain dari sisi kredit, Bank Lampung harus berusaha keras memenangkan persaingan yang ketat dalam menghimpun dana murah. Per Maret 2022 rasio dana mahal Bank Lampung masih mendominasi. Deposito meningkat signifikan hingga 49,12%. Alhasil, dari total DPK Rp10,10 triliun, dana mahal perseroan mencapai Rp5,69 triliun atau setara dengan 56,41% dari total DPK.

Direktur Utama Bank Lampung, Presley Hutabarat, pada sebuah kesempatan mengatakan bahwa untuk menggenjot dana murah dan penyaluran kredit, Bank Lampung mengandalkan agen Laku Pandai dan aplikasi mobile banking: Lampung Smart. Presley menargetkan Bank Lampung bisa memiliki 3.000 agen Laku Pandai di 2022.

“Agen Laku Pandai akan saya buat sebagai pagar saya untuk mengamankan dana murah. Kami tidak boleh hanya mengandalkan giro pemda. Harapannya, CASA kami bisa mencapai 60%-65%,” ujar Presley kepada Infobank, beberapa waktu lalu.

Saat ini Bank Lampung juga tengah mengalami penurunan kinerja laba. Per triwulan pertama 2022 laba bersih Bank Lampung tumbuh -15,36% menjadi Rp42,88 miliar. Ini menjadi sentilan bagi manajemen Bank Lampung. Pasalnya, saat industri BPD mampu membukukan pertumbuhan double digit, laba bank ini malah terkoreksi. Alhasil, para pemegang saham Bank Lampung harus sedikit bersabar karena return on equity (ROE) bank ini merosot dari 18,03% menjadi 14,19%.

Pekerjaan rumah lain yang menghantui Bank Lampung adalah soal permodalan. Sesuai dengan ketentuan OJK, BPD harus memiliki modal inti sedikitnya Rp3 triliun pada 2024. Sementara, hingga Maret 2022, modal inti Bank Lampung tercatat Rp1,19 triliun.

Ketika dihubungi Infobank, Presley mengatakan bahwa saat ini belum bisa menjelaskan mengenai strategi Bank Lampung dalam memenuhi ketentuan modal. “Kalau tentang pemenuhan modal inti, harus selesai kajian kami dulu, baru bisa kami jelaskan,” ujarnya melalui pesan singkat, medio Mei lalu. (*) Dicky F.

Baca selengkapnya di Majalah Infobank No.530, edisi Juni 2022. Klik untuk berlangganan

Sirkulasi Infobank atau Infobankstore

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Waskita Karya Garap Jalan di Bali Senilai Rp290,84 Miliar

Poin Penting Waskita Karya raih kontrak baru Rp290,84 miliar untuk membangun Jalan Perbaikan Geometrik Batas… Read More

18 mins ago

Mencari Solusi Whoosh

Oleh Mudrajad Kuncoro, Guru Besar Sekolah Vokasi UGM dan Penulis Buku “Manajemen Keuangan Internasional” PROYEK… Read More

29 mins ago

IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed hingga 318,69 Kali

Poin Penting IPO Superbank (SUPA) oversubscribed 318,69 kali dengan lebih dari 1 juta order, mencerminkan… Read More

30 mins ago

IHSG Ditutup Menguat 0,43 Persen ke 8.686, Top Gainers: ALII, EMTK, GOLF

Poin Penting IHSG ditutup menguat 0,43% ke level 8.686, dengan mayoritas sektor positif, terutama teknologi… Read More

1 hour ago

Menhub Prediksi Lonjakan Penumpang 119,5 Juta pada Nataru 2025-2026, Ini Persiapannya

Poin Penting Pemerintah perkirakan 119,5 juta orang atau 42,01% penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama… Read More

2 hours ago

RUPSLB Wijaya Karya (WIKA) Setujui 3 Agenda Strategis, Ini Rinciannya

Poin Penting RUPSLB WIKA menyetujui tiga agenda strategis, yakni perubahan Anggaran Dasar, kewenangan persetujuan RKAP… Read More

2 hours ago