Jakarta – Ada banyak produk asuransi yang bisa dipilih masyarakat sesuai kebutuhan masing-masing. Namun kenyataannya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum “melek” perihal pentingnya asuransi jiwa saat ini.
“Tingkat literasi masyarakat terhadap produk asuransi jiwa masih rendah. Ini menjadi tantangan bagi kami dalam mengembankan bisnis ke depannya,” kata Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life, Wianto Chen, di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023.
Berdasarkan datanya, penetrasi pasar asuransi di Indonesia masih sangat rendah berkisar 1,2% – 1,4%. Tak jauh berbeda dengan pasar asuransi di Filipina. Namun, jumlah tersebut masih jauh dibawah Malaysia, Thailand dan Singapura.
Padahal kata dia, produk asuransi mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian di Indonesia. Dari sisi aset investasi saja, ada sebanyak Rp537 triliun yang memberikan dampak bagi ekonomi.
Oleh karena itu, pihaknya pun terus menggenjot produk asuransi dengan terus menjalankan transformasi digital maupun pengembangan produk yang lebih inovatif.
“Kami mengoptimalisasi ekosistem digital Sinarnas untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan mobilisasi serta mempermudah akses masyarakat di berbagai sektor,” pungkasnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi asuransi masyarakat di Tanag Air berada di angka 19% dalam kurun 2016-2019.
Gerakan literasi asuransi bagi masyarakat diharapkan harus lebih masif, terlebih kini banyak orang semakin melek teknologi informasi. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra