Didera Opsi Profit Taking, IHSG Berpotensi Terguling

Didera Opsi Profit Taking, IHSG Berpotensi Terguling

Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (9/11) diyakini masih akan banyak dipengaruhi oleh peluang pelaku pasar mengentas keuntungan (profit takin), di tengah sejumlah tekanan yang berserak di lantai perdagangan.

Meski demikian, bila pun harus terguling ke zona merah, pergerakan indeks diperkirakan juga tidak akan tersungkur terlalu jauh, mengingat posisinya yang masih dalam batas area konsolidasi wajar.

“Hingga saat ini potensi tekanan masih cukup besar dibandingkan dengan kemampuan untuk naik, namun sentimen belum terlalu terlihat ada yang menonjol untuk dapat menjadi booster terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” ujar Chief Executive Officer PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya, dalam risetnya di Jakarta.

Koreksi wajar, menurut William, berpotensi untuk terjadi seiring pelaku pasar yang masih mewaspadai sentimen dari fluktuasi harga komoditas dan juga nilai tukar rupiah, yang terus membayangi pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.

Pada perdagangan sebelumnya, Selasa (8/11), IHSG ditutup dengan pelemahan sebesar 52,70 poin (0,74 persen) di 7.050,12. Sebanyak 235 saham menguat, 276 saham melemah, dan 197 lainnya stagnan.

Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp11,82 triliun dari 35,17 miliar saham yang diperdagangkan. Namun begitu, meski tengah berada dalam tren negatif, pelaku pasar diyakini masih bisa memanfaatkan sejumlah saham yang dinilai cukup prospektif.

Saham-saham tersebut, diantaranya, meliputi JSMR, BBNI, AALI dan ASRI. Selain ada juga BBCA, UNVR dan WIKA. (*) TAF

Related Posts

News Update

Top News