Jakarta – Pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 pada hari ini, Selasa, 2 Januari telah diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Ma’ruf Amin.
Di hari pertama perdagangan 2024 ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) malah dibuka terkoreksi ke level 7.267 atau melemah tipis 0,07 persen dari level 7.272 pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 208 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 21 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp142 miliar.
Baca juga: BNI Sekuritas Proyeksi IHSG Bisa Tembus 8.400 di 2024, Ini Sentimen Pendorongnya
Kemudian, tercatat terdapat 128 saham terkoreksi, sebanyak 164 saham menguat dan sebanyak 259 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini berpotensi mencoba kembali menguat di awal tahun ini.
“Dengan level support IHSG berada di 7.200-7.250 dan level resist IHSG berada di 7.300-7.320,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 2 Januari 2024.
Pada perdagangan bursa saham Wall Street, New York ditutup terkoreksi pada akhir perdagangan tahun 2023 (29/12/2023) dan membatasi reli yang kuat di akhir tahun karena investor mengamati kebijakan moneter yang lebih longgar di tahun mendatang.
Di mana, Dow Jones ditutup turun tips 0,10 persen, Nasdaq tergelincir 0,42 persen, dan S&P 500 juga melemah 0,19 persen, indeks S&P 500 menutup 2023 dengan kenaikan mengejutkan sebesar 24 persen karena inflasi melambat, perekonomian tetap kuat dan Federal Reserve mengisyaratkan diakhirinya kampanye kenaikan suku bunga.
Baca juga: OJK Incar Transaksi Harian Pasar Modal di 2024 Tembus Rp12,25 Triliun
Kemudian, kawasan bursa saham regional Asia ditutup mayoritas menguat. Hang Seng naik tipis 0,02 persen, Shanghai menguat 0,68 persen, Strait Times menguat 0,80 persen, sedangkan Nikkei melemah 0,22 persen, sedangkan bursa Korea Selatan sudah libur dalam rangka tahun baru 2024.
Melihat penguatan pada sejumlah indeks di kawasan Bursa Asia didorong oleh optimisme para investor untuk pemangkasan suku bunga acuan pada awal Maret tahun 2024. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
