Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 146 poin atau 3,46% ke level 4.049 pada perdagangan awal pekan Senin, 23 Maret 2020.
Derasnya aksi jual saham pagi ini menjadi salah satu penyebabnya. Hal ini seiring sentimen negatif yang muncul di pasar saham AS yang tercatat melemah pada perdagangan akhir pekan kemarin.
Megutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, Dow Jones tercatat terkoreksi sebesar -4,55%, S&P 500 turun 4,34%, sedangkan Nasdaq ditutup negatif -3,79%. Semntara FTSE dan Euro Stoxx masing-masing naik sebesar +0,76% dan +3,85%.
Pada pagi hari ini (20/3), bursa saham Asia dibuka mixed. Nikkei dibuka naik +0,43%, Kospi terkoreksi sebesar -5,96% dan ASX turun sebesar-7,03%.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun bergantung pada cara penanganan Covid-19, baik di dalam negeri maupun seluruh dunia.
Menteri Keuangan bersama dengan Kementerian Keuangan telah membuat beberapa skenario terkait durasi Covid-19 dan kemungkinan terjadinya lockdown. Sri Mulyani memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih bisa tumbuh 4% dengan skenario moderat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa hanya tumbuh 2,5% bahkan 0% jika durasi Covid-19 lebih dari 3 sampai 6 bulan terutama jika penanganan bencana Covid-19 dengan cara lockdown.
IHSG sendiri pada Jumat kemarin (20/3) ditutup menguat sebesar +2,18% ke level 4,149,94. Investor Asing Jumat lalu (20/3) mencatatkan keseluruhan Net Sell sebesar Rp794,1 miliar. Pasar Reguler Asing mencatatkan Net Sell sebesar Rp865,9 miliar, dan pada Pasar Negosiasi tercatat Net Buy sebesar Rp71,8 miliar.
“Kami perkirakan IHSG akan kembali terkoreksi mengikuti melemahnya bursa saham AS dan regional,” terang tim riset Samuel Sekuritas. (*)