Jakarta – Mengelola keuangan ditengah pandemi covid-19 saat ini mungkin menjadi kunci terlebih beberapa negara sudah diambang resesi ekonomi.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara dalam webinar Indonesia Millenial Financial Summit. Menurutnya, dimasa pandemi saat ini ada 4 tips agar pengelolaan keuangan tidak jebol salahsatunya ada penyediaan dana darurat.
“Milenial kerap lupa dengan dana darurat. OECD mencatat, 1 dari 3 masyarakat Indonesia tidak aman secara keuangan karena tidak memiliki dana darurat,” kata Tirta melalui video conference di Jakarta, Senin 7 September 2020.
Bilamana krisis terjadi, kata dia, para milenial dinilai banyak yang tidak mampu menjaga statusnya di atas garis kemiskinan. Oleh karena itu, pengelolaan uang penting di masa pandemi. Dana darurat yang dipupuk ini harus setara dengan 6 hingga 12 bulan pengeluaran. Dana darurat ini dipakai saat ada kebutuhan mendesak, seperti saat krisis terjadi. Dengan dana darurat, tabungan jadi tidak tergerus.
Tips kedua, Tirta menyarankan agar milenial dapat menabung terlebih dahulu saat menerima gaji atau penghasilan. Jika tabungan sudah terpenuhi, maka uang tersebut baru boleh dibelanjakan. Menurutnya, menabung amat penting untuk menyiapkan tujuan masa depan, sehingga utang-utang bisa dihindari. Menabung juga diperlukan agar milenial tak rentan dari jurang kemiskinan dan pengangguran.
“Milenial lebih rentan secara finansial, milenial baru lulus, baru bekerja, secara finansial lebih rentan dan uangnya masih terbatas. karakternya lebih senang menghabiskan uang untuk jalan-jalan, makan di luar, cenderung tidak nabung, tidak menambah aset,” papar Tirta.
Tips ketiga, lanjut Tirta, milenial harus melihat dan membandingkan kebutuhan dan keinginan. Menurutnya kebutuhan biasanya bersifat pokok dan terbatas, penting untuk dipenuhi, dan tidak datang secara tiba-tiba. Tips terakhir, Tirta menyarankan agar milenial dapat bijak dalam berutang. Artinya jika terpaksa berutang, pastikan utang tersebut adalah utang produktif.
Utang produktif, papar dia, adalah utang yang bisa menaikkan nilai keuangan. Misalnya, utang untuk membangun usaha, atau membeli sesuatu yang bisa dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi atau setara. (*)
Editor: Rezkiana Np