Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) mampu menyetak laba Rp17,8 miliar pada triwulan satu 2021. Nilai tersebut tumbuh 6,5% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp16,7 miliar.
Di tengah kondisi pandemi dan imbasnya ke kinerja perkreditan yang anjlok 7,7% dari Rp18,9 triliun menjadi Rp17,45 triliun, namun pendapatan bunga bersih perseroan masih mentereng yang tentunya akan membuat para pemegang saham happy.
Berdasarkan laporan keuangan BRI Agro, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp212,5 miliar pada triwulan satu 2021, naik 12,2% dibanding periode sama 2020. Sementara itu, pendapatan operasional lainnya naik dari Rp10,13 miliar menjadi Rp14,3 miliar.
Kinerja oke NII ditopang pula dengan kualitas kredit yang meningkat, tercermin dari perbaikan kredit bermasalah (NPL) secara gross dari 8,34% menjadi 4,76%. Sedangkan untuk NPL net membaik dari 4,04% menjadi 2,7%.
Tidak ketinggalan, penurunan biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 96,14% menjadi 93,62% turut memberikan angin segar untuk kinerja bank dengan kode emiten AGRO ini. Dari sisi permodalan pun masih tebal dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) di level 24,1%, naik dari 22,39%. (*)