Perbankan

Di Tengah Tekanan Kinerja, Laba Bank Muamalat Naik 40,47 Persen di Kuartal II/2025

Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk atau Bank Muamalat membukukan laba bersih sebesar Rp6,48 miliar pada kuartal II/2025. Angka ini melonjak 40,47 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,61 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per Juni 2025, peningkatan laba bersih ini salah satunya ditopang oleh turunnya beban bagi hasil kepada pemilik dana investasi yang menyusut 15,58 persen yoy menjadi Rp783,55 miliar.

Penurunan beban itu memberikan ruang bagi perseroan untuk menjaga profitabilitas, meskipun sejumlah komponen pendapatan mengalami tekanan.

Misalnya, pendapatan dari penyaluran dana tercatat turun 13,81 persen yoy menjadi Rp890,35 miliar pada Juni 2025.

Pendapatan berbasis komisi (fee based income) juga turun 20,42 persen menjadi Rp260,26 miliar, dan pendapatan lainnya menyusut 35,83 persen menjadi Rp19,48 miliar.

Baca juga: Hadapi Banyak Tantangan, Begini Strategi Bank Muamalat Genjot Penyaluran KPR

Meskipun beberapa pos pendapatan utama tercatat turun, Bank Muamalat masih mampu mencatatkan pertumbuhan tipis pada pendapatan setelah distribusi bagi hasil, yakni naik 1,81 persen yoy menjadi Rp106,80 miliar.

Pendapatan operasional lainnya bersih juga tercatat meningkat 1,48 persen menjadi Rp90,75 miliar, yang turut memperkuat kinerja laba bersih perseroan.

Selain itu, Bank Muamalat mampu menekan pos beban operasional, yakni beban lainnya yang turun signifikan hingga 65,77 persen. Sedangkan, beban tenaga kerja hanya naik tipis 0,20 persen.

Kinerja Aset dan Intermediasi Bank Muamalat Masih Tertekan

Di sisi lain, total aset Bank Muamalat Indonesia turun 3,02 persen yoy menjadi Rp60,59 triliun pada akhir Juni 2025, dari sebelumnya Rp62,47 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) ikut melemah 2,38 persen yoy menjadi Rp42,79 triliun, dengan tekanan paling besar terjadi pada deposito yang turun 9,14 persen.

Sementara giro tumbuh 16,12 persen yoy menjadi Rp6,29 miliar, dan tabungan naik tipis 0,63 persen yoy menjadi Rp16,43 triliun.

Adapun total pembiayaan menurun tajam sebesar 16,03 persen yoy menjadi Rp17,46 triliun. Penurunan pembiayaan ini turut mendorong penurunan Financing to Deposit Ratio atau FDR dari 47,34 persen menjadi 40,69 persen–yang mencerminkan kurang optimalnya fungsi intermediasi bank.

Baca juga: Bank Muamalat Genjot Pembiayaan Emas, Tumbuh Hampir 2.000 Persen

Selanjutnya, dari sisi kualitas pembiayaan, Bank Muamalat Indonesia mengalami kenaikan rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing/NPF.

Tercatat, NPF gross naik dari 2,25 persen menjadi 3,90 persen, sedangkan NPF net naik dari 1,44 persen menjadi 3,31 persen.

Akan tetapi, rasio permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) masih tergolong kuat, meski mengalami penurunan dari 31,20 persen menjadi 27,33 persen.

Sementara itu, profitabilitas bank sedikit membaiik dengan Return on Assets (ROA) naik dari 0,03 persen menjadi 0,04 persen, dan Return on Equity (ROE) meningkat dari 0,20 persen menjadi 0,33 persen.

Rasio efisiensi atau BO/PO juga sedikit membaik dari 98,89 persen menjadi 98,63 persen, meskipun angka ini masih tergolong sangat tinggi dan jauh diatas rata-rata ideal industri perbankan syariah. (*) Ayu Utami

Yulian Saputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

10 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

20 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

1 hour ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago