Jakarta – Pemegang saham substansial PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin, yakni ANZ yang merupakan bank asal Australia dan keluarga Gunawan sebagai pendiri Panin Group sedang melakukan pertimbangan untuk menjual saham pengendali gabungan Bank Panin.
Dikutip dari Reuters, seorang sumber menyatakan bahwa, keluarga Mu’min Ali Gunawan alias Lie Mo Ming yang mendirikan Bank Panin pada tahun 1971 rencananya akan melepas saham kendalinya sebanyak 46,52 persen di Bank Panin.
Keputusan yang diambil tersebut, sejalan dengan langkah ANZ yang berusaha hengkang dari Bank Panin selama bertahun-tahun, namun tak kunjung terjadi lantaran masalah valuasi.
Baca juga: Begini Kinerja Panin Bank di Tengah Isu Divestasi Keluarga Gunawan dan ANZ
ANZ memiliki sebanyak 39,22 persen saham di bank tersebut. Gabungan saham mereka bernilai sekitar USD2 miliar atau setara Rp30,97 triliun berdasarkan harga penutupan hari Rabu, 2 Oktober 2024, sebesar 1.540 rupiah per saham.
Sumber lain mengatakan, saat ini para pemegang saham telah menunjuk Citigroup (C.N) untuk menjalankan proses penjualan saham tersebut, di mana materi penawaran saham Panin Bank telah dikirimkan ke calon pembeli. Ia menyebut, proses penjualan formal akan berlangsung beberapa pekan ke depan.
Namun hingga kini, baik ANZ dan Citigroup belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar. Panin Bank merujuk pertanyaan Reuters kepada pemegang sahamnya.
Pergerakan Saham Bank Panin
Berdasarkan pembicaraan tersebut, saham PNBN mengalami penurunan sebanyak 3,43 persen ke posisi Rp1.690 pada perdagangan Jumat (4/10) atau melemah 60 poin dari harga penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp1.750.
Sementara itu, data RTI Business menunjukkan bahwa, saham PNBN pada perdagangan Jumat sempat bergerak pada level Rp1.685 sebagai level terrendahnya hingga Rp1.805 sebagai level tertingginya.
Baca juga: ANZ dan Keluarga Gunawan bakal Lepas Saham Kendali di Panin Bank
Lalu, data lainnya mencatat saham PNBN telah mencapai volume perdagangan sebanyak 38,87 juta saham, dengan frekuensi tercatat 4.510 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp67,05 miliar.
Padahal, saham PNBN sempat mengalami lonjakan pada akhir perdagangan Kamis (3/10) yang menyentuh level harga saham Rp1.750 per saham dan sehari sebelumnya menyentuh harga terrendahnya di level Rp1.530 per saham.
Adapun, kapitalisasi pasar dari saham PNBN sendiri saat ini telah mencapai Rp40,69 triliun, dengan Price to Earning Ratio (PER) senilai 15,94. (*)
Editor: Galih Pratama