Jakarta – Indonesia masih dihadapkan pada situasi pemulihan akibat pandemi Covid-19. Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu kota negara Republik Indonesia merupakan salah satu wilayah yang cukup terdampak.
Namun, pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta masih tetap kuat, meskipun adanya gejolak geopolitik dan ketidakpastin ekonomi global yang membuat pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia terganggu.
Hal ini tercermin, pada pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta pada triwulan III- 2022 tumbuh sebesar 5,94% secara tahunan, lebih besar daripada pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pertumbuhan sebesar 5,94% yoy utamanya didukung oleh masih tingginya pengeluaran konsumsi rumah tangga serta pertumbuhan lapangan usaha, perhotelan, restoran dan transportasi,” ungkap Inarno Djajadi, Ketua ISEI Jakarta dalam Outlook Perekonomian Jakarta 2023, Rabu, 14 Desember 2022.
Menurutnya, kondisi tersebut memberikan sinyal yang positif bagi kegiatan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta dan masih terus bergeliat dan mampu menunjukkan resiliensi dan kinerja positifnya di tengah berbagai tantangan di Tahun 2022.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2022 sebesar 5,72% yoy. Pertumbuhan tinggi ini disebabkan oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,39% yoy atau berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2022 sebesar 2,81%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra