Di IMF-WB 2018, RI Bakal Gandeng Alibaba Promosikan Produk Lokal

Di IMF-WB 2018, RI Bakal Gandeng Alibaba Promosikan Produk Lokal

Nusa Dua – Pertemuan Tahunan International Monetary Fund World Bank (IMF-WB) 2018 menjadi momen penting bagi pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan potensi perdagangan. Dalam pertemuan terbesar didunia ini, Indonesia akan menggandeng mitra dagang strategis salah satunya perusahaan raksasa Alibaba yang dimiliki oleh Jack Ma.

Melalui platform e-niaga Alibaba, Indonesia akan ikut mempromosikan sejumlah produk unggulan melalui program belanja daring tahunan di Cina berjuluk 11/11 Single Day. Pemerintah dijadwalkan akan bertemu dengan bos Alibaba tersebut pada Sabtu (13/10) mendatang, masih dalam rangkaian acara Pertemuan IMF-WB 2018.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara di Nusa Dua, Bali, Senin, 8 Oktober 2018 menjelaskan, kerja sama yang akan dijalin ini, nantinya untuk menggenjot ekspor Indonesia ke Cina. Mengenai produk apa yang akan dipromosikan dalam Single Day, dirinya mengatakan, bahwa hal tersebut ditentukan oleh Kementerian Perdagangan dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

“Jack Ma punya paltform di sana. Bagaimana kita manfaatkan, dan disana ada 700 juta orang yang terhubung dengan jaringan. Kalau Jack Ma bicara beli barang Indonesia, mereka deeply considered,” ujar Rudiantara.

Menurutnya, hari libur tahunan di China yakni Single Day dinilai tepat bagi Indonesia untuk ikut menawarkan produk unggulan. Alasannya, pada hari tersebut, platform belanja daring di China akan ramai-ramai menawarkan potongan harga. Bahkan, pada tahun 2017 lalu, penjualan produk di Alibaba menyentuh angka hingga US$25 miliar dalam satu hari saja.

“Produknya dua atau tiga saja, jangan banyak. Tapi harus available. Jangan sampai orang sana pesan tapi produk tidak ada,” ucapnya.

Selain membicarakan kerja sama tentang peningkatan ekspor Indonesia ke China, tambah dia, Jack Ma pasalnya juga mengajak berdialog tentang adanya transfer ilmu kepada Sumber Daya Manusia (SDM) bidang ekonomi digital di Indonesia. Rudiantara menyebutkan, bahaa pemerintah menargetkan untuk mencetak 20 ribu digital talent di Indonesia pada 2019 mendatang. (*)

Related Posts

News Update

Top News