Jakarta – PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten terkemuka dalam manufaktur komponen otomotif di Indonesia, berhasil membukukan penjualan sebesar Rp4,00 triliun pada kuartal III-2024.
Pencapaian penjualan ini mencerminkan pertumbuhan kuartalan (qoq) sebesar 20,3 persen, meski secara tahunan (yoy) masih tercatat penurunan sebesar 5,3 persen akibat pelemahan industri otomotif nasional.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso, menyatakan bahwa walaupun industri otomotif masih menghadapi tantangan berat, kinerja Perseroan pada kuartal III menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Kita harapkan, semangat pemerintahan baru akan memberi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya bagi industri otomotif,” ucap Irianto dalam keterangan resmi dikutip, Minggu, 26 Oktober 2024.
Baca juga: Modal Asing Keluar dari RI Rp6,63 Triliun dalam Sepekan, Simak Rinciannya
Kinerja positif ini turut mendongkrak laba usaha DRMA menjadi Rp548,5 miliar pada kuartal III-2024, naik 64,7 persen dari kuartal sebelumnya. Namun, secara tahunan laba tersebut masih turun 19,7 persen. Laba bersih yang dapat diatribusikan mencapai Rp412,1 miliar, dengan peningkatan qoq sebesar 68,8 persen.
Penjualan Segmen 2W dan 4W Solid
Pada periode ini, penjualan segmen kendaraan roda dua (2W) mendominasi kontribusi pendapatan Perseroan, dengan penjualan mencapai Rp2,4 triliun, meningkat 8,0 persen yoy dan menyumbang 60 persen terhadap total pendapatan DRMA. Segmen ini konsisten menjadi penggerak utama pertumbuhan penjualan perusahaan.
“Meningkatnya permintaan dan kenaikan pangsa pasar 2W, di mana beberapa model memiliki permintaan tinggi, tentu saja mendatangkan keuntungan bagi DRMA selaku produsen komponen otomotif dengan kemampuan operasional yang solid,” imbuhnya.
Baca juga : Selamatkan Sritex! Prabowo Perintahkan Empat Menteri “Turun Gunung”
Sementara itu, pada segmen kendaraan roda empat (4W), DRMA berhasil mencatat peningkatan penjualan yang signifikan setelah penurunan beruntun di industri nasional. Total penjualan segmen 4W tercatat sebesar Rp1,1 triliun pada kuartal III-2024, meningkat 20,6 persen qoq.
“Hal ini menunjukkan kemampuan DRMA dalam mengelola sumber daya secara lebih optimal dan efisien, sehingga peningkatan yang dicapai mampu melampaui pertumbuhan industri,” ujar Irianto.
Sebagai informasi, industri otomotif nasional menunjukkan penurunan, di mana penjualan mobil wholesale sepanjang Januari-September 2024 mengalami tren negatif dengan penurunan 16,2 persen yoy menjadi 633.218 unit.
Penjualan ritel mobil nasional juga turun 11,9 persen yoy menjadi 657.223 unit. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bahkan merevisi target penjualan tahun ini dari 1 juta unit menjadi 850 ribu unit. (*)
Editor: Yulian Saputra