Jakarta – Pemerintah menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa mencapai Rp868 triliun, atau 4,85% di 2022. Hingga akhir tahun 2021 sendiri, defisit anggaran diperkirakan akan mencapai Rp961,5 triliun
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengungkapkan pendapatan negara pada tahun depan diproyeksikan akan mencapai Rp1.846,1 triliun. Anggaran ini terdiri dari 3 pemasukan antara lain, penerimaan pajak senilai Rp1.510 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp335,6 triliun, dan hibah senilai Rp600 miliar.
Adapun belanja negara di 2022 diperkirakan akan mencapai Rp2.714,2 triliun. Pengeluaran tersebut terbagi menjadi dua yaitu, belanja pemerintah pusat senilai Rp1.944,5 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) senilai Rp769,6 triliun.
“Dengan perkiraan pendapatan dan belanja negara, defisit untuk tahun 2022 direncanakan sebesar Rp868 triliun atau setara 4,85% terhadap PDB,” ujar Febrio pada paparan virtualnya, SeninSenin, 18 Oktober 2021.
Ia mengungkapkan, menurunnya defisit anggaran diharapkan akan mendorong pemulihan ekonomi yang lebih kuat di tahun-tahun ke depan. BKF memastikan defisit APBN akan dibiayai dengan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati hati untuk menjaga keberlangsungan fiskal. (*)
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More