Jakarta – Dunia perbankan tengah berduka. Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menjadi korban penculikan yang berujung pada kematian tragis di Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 21 Agustus 2025. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga rekan kerja dan lingkungan perbankan tempat ia berkarier.
Ilham dikenal sebagai sosok yang ramah, berdedikasi, dan rendah hati. Bagi rekan-rekan di BRI, ia bukan hanya seorang pimpinan cabang, tetapi juga pemimpin yang selalu memberi teladan lewat kerja keras dan sikap profesional.
Berdasarkan profil LinkedIn miliknya, Ilham telah mengabdikan diri lebih dari 13 tahun di BRI. Sejak Januari 2012, ia dipercaya sebagai Manajer di BRI, sebelum akhirnya menduduki posisi Kepala Cabang atau Kacab BRI Cempaka Putih, Jakpus.
Baca juga: Respons Bos BRI Soal Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabangnya
Selama berkarier, Ilham menguasai berbagai keterampilan penting seperti koordinasi tim, sales & marketing, hingga pengembangan sumber daya manusia (SDM). Rekam jejaknya menjadikannya salah satu pegawai yang diperhitungkan dalam pengelolaan cabang pembantu BRI.
Tragedi yang Menghentikan Langkahnya
Sayangnya, langkah panjang Ilham di dunia perbankan terhenti secara tiba-tiba. Kepolisian mengungkap bahwa ia menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh empat tersangka, masing-masing berinisial AT, RS, RAH, dan EW.
Meski para pelaku menyebut tidak berniat membunuh, peristiwa itu berakhir dengan kabar duka. Kini, kepolisian masih terus mendalami motif dan keterlibatan para tersangka dalam kasus yang menyita perhatian publik tersebut.
Baca juga: Kasus EDC BRI: KPK Periksa Eks Dirut Allo Bank Indra Utoyo dan 19 Saksi Lain
Lebih dari sekadar jabatan, Ilham meninggalkan teladan tentang dedikasi dan profesionalisme.
Bagi banyak orang yang pernah bekerja bersamanya, ia akan dikenang sebagai pemimpin yang peduli terhadap tim, penuh integritas, dan selalu siap mengulurkan tangan.
Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi dunia perbankan Indonesia, khususnya keluarga besar BRI. (*)
Editor: Yulian Saputra









