Jakarta–Bank DBS mendapat pengakuan dunia untuk agenda digitalnya, yakni menjadi bank pertama yang dianugerahi penghargaan Bank Digital Terbaik di Dunia dalam ajang Euromoney Awards for Excellence.
Menurut Euromoney, “Kategori Bank Digital Terbaik” merupakan salah satu kategori yang paling diperebutkan.” BBVA, Citi dan ING adalah para pesaing kuat untuk penghargaan ini. DBS berhasil memenangkan penghargaan pada kategori ini berkat transformasi menyeluruh yang diterapkannya.
“Para pemimpin di sektor digital banking (perbankan digital) membahas perbedaan antara digitalisasi aspek-aspek perbankan dan menciptakan institusi finansial yang sepenuhnya bersifat digital,” kata Clive Horwood, Editor majalah Euromoney dalam keterangan tertulis, Senin 11 Juli 2016.
Bank DBS menurutnya menerapkan digitalisasi lebih baik dibandingkan dengan bank lainnya. Hal ini dibuktikan DBS dengan inovasi digital pada setiap segmen bisnisnya, baik itu segmen konsumen maupun segmen korporasi, segmen UKM maupun segmen perbankan transaksional, bahkan diterapkan pada yayasan sosialnya, DBS Foundation.
Kemenangan DBS menorehkan sejarah sebagai bank Singapura dan bank di Asia yang pertama memenangkan penghargaan dari Euromoney, yang merupakan salah satu media finansial terdepan di dunia. Euromoney juga menganugerahkanpenghargaan Bank Terbaik di Asia kepada DBS, penghargaan yang juga baru pertama kalinya diberikan untuk bank asal Singapura.
“Di DBS, kami percaya bahwa perbankan di masa depan akan sangat berbeda dengan perbankan yang ada saat ini. Karena itu, selama tiga tahun terakhir ini kami memfokuskan diri pada agenda digital. Dan ini merupakan perjalanan yang mencakup banyak hal, mulai dari perubahan kultur dan pola pikir pegawai kami, merancang ulang teknologi infrastruktur, atau memaksimalkan Big Data, biometrik dan kecerdasan buatan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada konsumen dalam melakukan aktivitas perbankan. Memenangkan penghargaan sebagai Bank Digital Terbaik di Dunia dari Euromoney memicu semangat kami, dan ini merupakan bukti dari kerja keras kami dalam menata kembali dunia perbankan,” kata CEO Bank DBS, Piyush Gupta.
Pada April, Bank DBS meluncurkan Digibank di India, bank berbasis mobile-only yang pertama di negara ini. Digibank adalah sistem perbankan tanpa kantor cabang, kertas, atau pun tanda tangan dengan memanfaatkan gabungan inovasi teknologi terobosan seperti misalnya biometrik dan kecerdasan buatan untuk mengubah secara drastis berbagai pengalaman konsumen.
Di pasar lainnya, para nasabah retail, wealth management dan korporasi Bank DBS sudah mulai terintegrasi secara digital. Pada 2015, 16% nasabah baru wealth management bank DBS membuka rekening secara digital. Sebesar 51% dari nasabah SME di Singapura juga terdaftar melalui DBS’ Online Opening Service. Saat ini, 90% transaksi pengiriman uang juga dilakukan konsumen melalui platform digital yaitu DBS Remit. Pada akhir tahun ini, bank akan memperkenalkan metode otentikasi menggunakan biometrik suara di Singapore Costumer Centre.
Untuk menciptakan pegawai “fintech”, Bank mendorong para karyawan untuk mengadopsi pola pikir digital melalui pembelajaran dari pengalaman dan eksperimen program-program seperti program hackathons. Tahun lalu, lebih dari 2.000 karyawan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari secara langsung budaya digital, metodologi agile and konsep-konsep digital lainnya.
Baru-baru ini, DBS menjadi Bank Singapura pertama yang memulai teknologi produktivitas cloud-based, office 365, di lingkungan kerja, dan rencananya teknologi ini akan diterapkan untuk seluruh 22.000 karyawan di akhir tahun.
Editor: Paulus Yoga