Singapura – DBS Foundation, sebuah foundation yang didedikasikan untuk memperjuangkan tumbuh kembang wirausaha sosial menyerahkan hibah sebesar lebih dari Rp11 miliar kepada 14 wirausaha sosial (SE) di kawasan Asia termasuk 2 SE dari Indonesia, sebagai bagian dari Social Enterprise Grant Programme 2017.
Sejauh ini, DBS Foundation telah memberikan hibah dengan kisaran SGD50 ribu sampai SGD160 ribu kepada wirausaha sosial di Singapura, Hong Kong, China, India, Indonesia dan Taiwan, untuk mendorong agar para wirausaha sosial dapat menerapkan inovasi di berbagai bidang seperti penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat marjinal, solusi perlindungan terhadap lingkungan dan pengelolaan limbah, dan ketahanan pangan.
Hibah yang diberikan memungkinkan wirausaha sosial untuk menjadi role model bagi lingkungan dan negara mereka, memperbaiki dan meningkatkan bisnis agar dapat memberikan dampak sosial yang lebih besar. Tahun ini, DBS Foundation menerima aplikasi dari berbagai SE di seluruh Asia untuk program hibah ini. Adapun kriteria dalam penyeleksian meliputi identifikasi kebutuhan sosial yang ditangani, inovasi bisnis, dan keberlanjutan model bisnis. SE juga harus dapat menunjukkan bagaimana strategi yang dimiliki untuk mencapai bisnis yang berkelanjutan dan memberikan dampak sosial.
Adapun wirausaha sosial penerima hibah yang berasal dari Indonesia yakni Du’anyam dan Pandawa Agri Indonesia (PAI). Du’anyam merupakan wirausaha sosial yang memberdayakan perempuan di pedesaan Indonesia yang memiliki keterampilan menenun anyaman sebagai bagian dari tradisi mereka, namun kurang memiliki arahan dan akses terhadap pasar.
Du’anyam telah mampu menjembatani kesenjangan ini bagi para pengrajin wanita, sekaligus memberi mereka akses finansial sepanjang tahun terhadap layanan kesehatan dan nutrisi yang lebih baik. Dana hibah ini akan digunakan untuk memperluas dan membuat produksi menjadi lebih efisien, meningkatkan penjualan melalui platform grosir online, dan mendapatkan akses ke pasar luar negeri.
Sementara itu, Pandawa Agri Indonesia menawarkan berbagai produk dan layanan berbasis penelitian untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan di Indonesia. Berfokus pada pengurangan masukan sintetis sebesar 50 persen, mereka telah mengembangkan produk ramah lingkungan dan inovatif seperti Solusi Penyelesaian Gulma dan Solusi Hama yang menawarkan penghematan biaya hingga 30 persen bagi petani.
Dana hibah ini akan digunakan untuk mendirikan fasilitas produksi baru yang dapat meningkatkan kapasitas mereka untuk memenuhi permintaan pasar
Board Member DBS Foundation dan Head of Group Strategic Marketing & Communications DBS Bank, Karen Ngui mengatakan, sebagai organisasi yang berorientasi pada tujuan, pihaknya percaya bahwa sangat penting untuk menciptakan dampak positif di luar perbankan. Kehadiran wirausaha sosial dengan menawarkan solusi inovatif dan berkelanjutan yang diperuntukkan untuk mengatasi berbagai tantangan sosial di wilayah Asia yang tengah berkembang pesat.
Sebanyak 14 wirausaha sosial penerima hibah DBS Foundation 2017 berasal dari berbagai negara di Asia. Menurutnya, mereka memiliki model bisnis yang menjanjikan, serta siap memberikan dampak sosial yang signifikan. Selain memberikan dana hibah, dirinya berharap dapat bekerja sama untuk menjalankan bisnis dengan baik dan memberikan pengayaan, baik melalui bimbingan, berbagi pengetahuan dengan wirausaha sosial yang berpengalaman lainnya, atau dengan menyediakan peluang pengadaan DBS.
“Sampai saat ini, DBS telah menjangkau lebih dari 28.000 SE dan mendukung lebih dari 260 SE dengan dana hibah hingga SGD3,5 juta,” ujar dia dalam keterangannya, yang diterima di Jakarta, Selasa, 16 Januari 2018
Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa sejauh ini Bank DBS telah senantiasa mendukung wirausaha sosial selama bertahun-tahun, dan Bank DBS semakin memantapkan komitmennya terhadap pertumbuhan wirausaha sosial dengan menggelontorkan sebesar SGD50 juta untuk mendirikan DBS Foundation pada tahun 2014. (*)