Jakarta–PT Bank DBS Indonesia terus mendorong bisnis consumer banking di 2017 untuk tumbuh positif. Guna meningkatkan bisnis consumer tersebut, perseroan akan fokus untuk menggenjot wealth management yang merupakan salah satu pilar bisnis di consumer banking DBS.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Consumer Banking Grup, Bank DBS Indonesia Wawan Salum, di Jakarta, Kamis, 9 Februari 2017. Menurutnya, sepanjang 2016 bisnis consumer banking-nya mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 62 persen.
Baca juga: Nasabah Wealth Management Indonesia Masih Tertinggal
Dia mengatakan, pertumbuhan bisnis consumer banking tersebut didukung oleh peningkatan jumlah nasabah yang mencapai 17 persen hingga Desember 2016 dibanding tahun sebelumnya. Hal ini ditopang oleh upaya perseroan dalam menyediakan beragam solusi investasi dan produk dalam layanan wealth management.
Dia mengungkapkan, bisnis wealth management masih memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan bisnis consumer banking DBS Indonesia di sepanjang tahun lalu. Kontribusi wealth management sebesar 49 persen, Kredit Tanpa Agunan (KTA) 31 persen, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 20 persen. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting Rekonstruksi pasca-bencana di Sumatra diproyeksi mencapai Rp50 triliun–70 triliun dan berpotensi meningkat karena… Read More
Poin Penting Reliance Sekuritas menyatakan akan mengikuti arahan BEI terkait rencana demutualisasi yang saat ini… Read More
Poin Penting Resolusi finansial perlu strategi terukur, dimulai dari evaluasi pemasukan, pengeluaran, aset, dan liabilitas.… Read More
Poin Penting RELI targetkan dua penerbitan efek di 2026, masing-masing satu IPO saham dan satu… Read More
Poin Penting AAUI mencatat estimasi sementara klaim asuransi akibat bencana di Sumatra mencapai Rp567 miliar… Read More
Poin Penting BCA proyeksikan kredit 2026 tumbuh 9–10 persen, sejalan dengan target Bank Indonesia di… Read More