Oleh Siti Yayuningsih, Peneliti Eksekutif OJK Institute Otoritas Jasa Keuangan
PANDEMI COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020 sempat membuat industri perbankan terganggu. Beberapa indikator kinerja perbankan, seperti pertumbuhan kredit dan laba, mengalami penurunan selama masa pandemi.
Keadaan semakin riskan ketika bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga acuan mulai 15 Juni 2022. The Fed mencoba mengendalikan inflasi AS yang mencapai 8,6% pada Mei, tertinggi sejak 1994. Pelaku ekonomi khawatir, kebijakan tersebut seperti overdosis, sehingga akan membawa AS ke jurang resesi lebih dalam.
Baca Lengkap Seluruh Artikel dengan Berlangganan
Akses premium konten tanpa batas
Bebas Iklan
Harga Terbaik
Infobanknews Premium - 1 Tahun
Rp 150.000
- Free 4 Bulan Infobanknews Premium
- Durasi 1 Tahun
- Rp 416 / hari
Infobanknews Premium - 6 Bulan
Rp 83.000
- Free 2 Bulan Infobanknews Premium
- Durasi 6 Bulan
- Rp 461 / hari
Infobanknews Premium - 3 Bulan
Rp 42.000
- Free 1 Bulan Infobanknews Premium
- Durasi 3 Bulan
- Rp 466 / hari
Infobanknews Premium - 1 Bulan
Rp 15.000
- Durasi 1 Bulan
- Rp 500 / hari
Anda harus login terlebih dahulu










