Jakarta – Di tengah perlambatan ekonomi global yang masih berlangsung, ekonomi Indonesia masih diyakini mampu tumbuh hingga 5,2 persen pada tahun 2020 mendatang.
Proyeksi tersebut disampaikan Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence Sunarsip pada acara diskusi outlook ekonomi 2020. Proyeksi yang disampaikan Sunarsip tersebut jauh lebih tinggi dari target yang banyak ekonom lain yang memprediksi ekonomi RI bakal landai di 2020.
Menurutnya inflasi yang terjaga mencerminkan adanya daya beli yang terjaga sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi. “Ekonomi masih bisa bertahan kisaran 5 persen pertama karena inflasi masih bisa terjaga dibawah 4 persen, kalau pemerintah bisa jaga berarti bisa mempertnahankan daya beli,” kata Sunarsip di Jakarta, Jumat 6 Desember 2019.
Dirinya menambahkan, masyarakat yang berpenghasilan menengah yang mencapai 40 persen dari seluruh jumlah masyarakat Indonesia cukup mendorong pertumbuhan ekonomi 2020.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2019 sebesar 138,60 dengan tingkat inflasi sebesar 0,14 persen. Sementara untuk tingkat inflasi tahun kalender (Januari–November) 2019 sebesar 2,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2019 terhadap November 2018) sebesar 3,00 persen.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) juga menilai inflasi yang terkendali yang didorong oleh menurunnya inflasi pada kelompok inti seiring ekspektasi inflasi yang baik dan konsistensi kebijakan moneter menjaga stabilitas harga, permintaan agregat yang terkelola, serta nilai tukar yang bergerak sesuai dengan fundamentalnya, serta pengaruh harga global yang minimal. (*)
Editor: Rezkiana Np