Jakarta–Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari ini (1/4) diperkirakan akan melanjutkan tren apresiasi yang didorong oleh sentimen positif terkait stabilitas laju inflasi Maret 2016.
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memperkirakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret 2016 akan berada pada rentang deflasi sebesar 0,11% dan inflasi 0,11% (month-to-month/mtm).
“Sehingga, mampu memberikan imbas positif pada laju Rupiah saat memasuki Kuartal II-2016. Support Rupiah di level Rp13.285 dan resistance di level Rp13.300,” ujar Reza dalam risetnya, di Jakarta, Jumat, 1 April 2016.
Kendati demikian, dirinya meminta agar tetap mencermati sentimen yang mempengaruhi laju Rupiah. Menurutnya, tren pelemahan Dolar AS terhadap sebagian besar mata uang dunia memberikan angin segar bagi volatilitas Rupiah untuk bergerak dalam kecenderungan terapresiasi.
“Para pelaku pasar pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk dapat melakukan aksi beli pada mata uang selain Dolar AS,” tukas Reza.
Lebih lanjut Reza mengungkapkan, bahwa pada hari kedua pasca penyampaian pernyataan Chairman Federal Reserve AS, Janet Yellen di forum ekonomi New York yang cenderung dovish, membuat laju Dolar AS melanjutkan pelemahan.
Sejauh ini, kata dia, Dolar AS melemah terhadap Euro, Dolar Selandia Baru, Yen, Yuan, Franc Swiss, Dolar Canada dan Ruble.
“Pelaku pasar terlihat masih melakukan aksi jual terhadap Dolar AS. Keadaan tersebut terlihat dari candle daily US$ yang rata-rata membentuk black marubozu pada perdagangan valuta asing,” tutup Reza. (*)
Editor: Paulus Yoga