Jakarta–Rilis data inflasi Indonesia terbaru yang rilis di hari Kamis ini akan menarik perhatian pasar yang mengharapkan pencerahan mengenai kondisi perekonomian Indonesia menjelang akhir tahun.
Research Analyst Forex Times, Lukman Otunuga mengatakan data Inflasi Indonesia di bulan Oktober sendiri tercatat sebesar 3,31% dan ekspektasi inflasi November meningkat menjadi 3,43% karena kenaikan harga energi dan pangan.
(Baca juga: BI Nilai Peran BUMD Penting dalam Pengendalian Inflasi)
Inflasi terus meningkat menuju target Bank Indonesia yaitu 3,5% dan menandakan bahwa pemangkasan suku bunga acuan sebanyak enam kali sepanjang tahun ini memberi dampak positif pada ekonomi Indonesia.
“Di luar Indonesia, USD yang menguat dan terpilihnya Trump masih sangat membebani Pasar Berkembang. Posisi IDR terhadap USD tetap rentan,” kata Lukman di Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016.
Di sisi lain data ketenagakerjaan non pertanian (NFP) AS yang positif di hari Jumat berpotensi semakin menekan Indeks Harga Saham Gabungan. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More
Jakarta - Di era globalisasi ini, perusahaan yang memegang kendali dan memimpin teknologi dipastikan berpeluang… Read More
Jakarta - Salah satu pasar aset kripto, yakni Bitcoin pada perdagangan hari ini (5/11) pukul… Read More