Jakarta—Perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini belum juga menemui titik terang. Apalagi, kondisi global dan domestic masih diwarnai ketidakpastian.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapka, ada 3 hal yang dapat dilakukan agar ke depannya pertumbuhan Indonesia tumbuh lebih baik.
“Pertama, kebijakan makro yang prudent,” katanya disela-sela acara Investor Gathering di Kementerian Keuangan, Jakarta pada Senin, 7 Desember 2015.
Darmin menuturkan, kebijakan yang diambil disini adalah kebijakan yang memiliki daya ungkit pada perekonomian. “Prudent itu adalah bagaimana berhati-hati tapi tidak kehilangan supaya untuk mendorong atau menciptakan daya ungkit dalam perekonomian,” tambahnya.
Kedua, adalah kebijakan dalam pengeluaran atau belanja yang dapat mendorong perekonomian. “Bagaimana kebijakan kita dalam hal pengeluaran atau belanja. Itu bagaimana pokok-pokoknya di bidang fiskal,” kata Darmin.
Ketiga, terkait reformasi kebijakan. Menurutnya, ini bisa dilihat dari 7 paket kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah selama 3 bulan terakhir.
“Oleh karena itu, jangan terlalu pusing apakah ekonomi dunia sembuh benar atau tidak. Yang penting apa yang harus kita lakukan menghadapi situais ekonomi itu,” pungkasnya. (*) Ria Martati
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More