Keuangan

Dapat Restu Merger, Begini Kinerja BCA Finance dan BCA Multi Finance

Jakarta – Dua anak usaha Bank Central Asia (BCA) di sektor pembiayaan, BCA Finance dan BCA Multi Finance bakal dimerger. BCA Finance akan menjadi perusahaan penerima penggabungan (surviving entity). Rencana merger kedua entitas ini sudah mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menurut Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, pihaknya melihat ada potensi menjanjikan dalam jangka panjang di pasar pembiayaan otomotif. Penggabungan BCA Finance dan BCA Multi Finance ini akan menyatukan potensi terbaik layanan pembiayaan BCA.

“Kami harapkan bisa menghasilkan suatu entitas baru yang lebih kokoh, unggul, efisien, dan efektif. Lini bisnis pembiayaan sepeda motor BCA Multi Finance dipastikan tetap hadir di pasar dan menjadi bagian dari BCA Finance,” ujarnya keterangan resmi, dikutip Selasa, 2 Juli 2024.

Baca juga: Direstui OJK, Dua Anak Usaha BCA Siap Merger

Sebagai informasi, kedua anak usaha BCA ini bergerak di industri yang sama, yakni perusahaan pembiayaan. Saat ini, BCA Finance fokus pada pembiayaan roda empat (mobil), sedangkan BCA Multi Finance menggarap pembiayaan roda dua (motor).

Adapun dari sisi kinerja, pada 2023 BCA Finance meraup untung sebesar Rp1,96 triliun, naik tipis 0,95 persen ketimbang tahun sebelumnya. Multifinance yang dipimpin Roni Haslim sebagai presiden direktur ini mencatatkan pembiayaan sebesar Rp7,17 triliun, atau naik 2,87 persen. Pertumbuhan bisnis itu berimbas pada kenaikan total asetnya yang mencapai Rp8,94 triliun, atau mengembang 5,21 persen secara tahunan.

Satu yang menonjol dari anak usaha BCA ini adalah sisi rentabilitasnya. Rasio ROA dan ROE BCA Finance masing-masing sebesar 28,61 persen dan 30,57 persen, salah satu yang tertinggi di industri multifinance Tanah Air. Operasionalnya pun terbilang sangat efisien, dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di posisi 35,94 persen, jauh di bawah rata-rata industri yang sebesar 76,89 persen.

Baca juga: OJK Buka-bukaan Update Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat

Sementara, BCA Multifinance pada 2023 lalu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang solid. Pembiayaan melesat 23,05 persen, dari Rp1,37 triliun menjadi Rp1,69 triliun. Kenaikan pembiayaan turut mendongkrak laba yang mencapai Rp137,00 miliar, atau meningkat 39,42 persen dibandingkan Rp98,26 miliar di tahun sebelumnya.

Di akhir 2023, perusahaan yang dinakhodai Herwandi Kuswanto sebagai presiden direktur ini memiliki total aset Rp1,83 triliun, atau tumbuh 19,49 persen dalam setahunan. (*) Ari Astriawan

Galih Pratama

Recent Posts

Di Atas Industri! Laba Bank Kaltimtara Tumbuh 37,93 Persen di 2024 jadi Rp549,73 Miliar

Jakarta - Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara) mencatatkan pertumbuhan laba… Read More

5 hours ago

BSI Rayakan 4 Tahun Perjalanan dengan Santuni 4.444 Anak Yatim di Momentum Ramadhan

Jakarta – Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar acara santunan untuk 4.444 anak yatim di Jakarta… Read More

5 hours ago

Bos BEI Pede Pasar Modal Bisa Sumbang 61 Persen dari Target Investasi Rp14.000 T

Jakarta – Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffry Hendrik mengungkapkan, pasar modal di… Read More

5 hours ago

Duh, Neraca Perdagangan RI Februari 2025 Diramal Susut jadi USD1,85 Miliar

Jakarta- Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 diperkirakan… Read More

6 hours ago

Menteri Rosan Patok Target Investasi Rp13.000 Triliun di 2029

Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mematok target investasi… Read More

6 hours ago

Bank Aladin Syariah Gandeng Aksesmu Sasar UMKM Sektor Ritel

Jakarta – Bank Aladin Syariah menjalin kemitraan strategis dengan Aksesmu, aplikasi belanja grosir untuk kebutuhan… Read More

7 hours ago