Keuangan

Danantara dan Lembaga Keuangan Jepang Teken MoU Transisi Ekonomi Hijau Digital

Jakarta – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menandatangani nota kesepahaman dengan lembaga keuangan dan pembiayaan asal Jepang, Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

Penandatangan ini bertujuan untuk membuka peluang pembiayaan dalam mempercepat transisi Indonesia menuju ekonomi hijau yang terkoneksi secara digital.

CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, kemitraan dengan JBIC merupakan menandakan kepercayaan dunia internasional yang kuat terhadap agenda transisi hijau di Indonesia.

“Di Danantara Indonesia, kami berkomitmen untuk memobilisasi penanaman modal strategis yang mendukung prioritas nasional sekaligus memenuhi standar global untuk keberlanjutan, dampak, dan tata kelola,” ujar Rosan, dinukil ANTARA, Jumat, 11 Juli 2025.

Baca juga : Pandu Sjahrir Ingin 889 Perusahaan BUMN di Bawah Satu Komando Danantara

Menurutnya, berdasarkan nota kesepahaman tersebut, masing-masing kedua pihak akan mengidentifikasi dan mengembangkan bersama berbagai proyek prioritas, dengan berfokus pada dekarbonisasi dan ekonomi sirkular, energi terbarukan, transmisi listrik, serta pengelolaan air dan air limbah.

Selain itu, juga berfokus pada infrastruktur digital berkelanjutan seperti green data center, serta layanan kesehatan.

Lanjutnya, kemitraan ini juga akan turut membuka peluang tersedianya berbagai instrumen keuangan, termasuk pinjaman, ekuitas, penjaminan, dan solusi khusus lainnya, untuk mendukung pengembangan proyek-proyek strategis berskala besar di seluruh Indonesia.

“MoU ini kembali menambah jumlah tonggak sejarah dalam strategi kemitraan internasional Danantara Indonesia,” jelasnya.

Baca juga : Danantara Dinilai Geser Fungsi Kementerian BUMN, Ini Kata DPR

Dengan berbagai proyek unggulan yang telah difasilitasi pada semester I-2025, Danantara Indonesia terus mendorong agenda pembangunan jangka panjang Indonesia melalui investasi yang inovatif dan berkelanjutan.

Danantara Indonesia juga tengah menggenjot kerja sama dengan berbagai pihak guna meningkatkan investasi di Tanah Air. Salah satunya, melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan Arab Saudi, yaitu ACWA Power. Kerja sama itu membawa total pendanaan proyek hingga 10 miliar dolar AS atau setara Rp 162,36 triliun.  

Kemudian, Danantara Indonesia bersama Qatar Investment Authority (QIA) juga telah menjalin kemitraan strategis untuk mengelola dana investasi senilai USD4 miliar yang ditujukan untuk pembangunan di Indonesia. (*)

Editor : Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

50 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

2 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

2 hours ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

3 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

4 hours ago