Jakarta – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) terus mendukung program regulator untuk dapat meningkatkan literasi keuangan di masyarakat. Tak hanya itu, Danamon juga terus memberi edukasi ke masyarakat mengenai perencanaan tabungan haji.
Hal tersebut terwujud dalam diskusi yang diadakan Bank Danamon mengenai literasi keuangan dan edukasi perencanaan tabungan haji.
Acara yang digelar Bank Danamon hari ini merupakan kegiatan silaturahmi sekaligus pemaparan seputar perencanaan dini tabungan haji. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mendukung program pemerintah terkait literasi keuangan kepada masyarakat ini dipimpin oleh Herry Hykmanto selaku Direktur Operasional & Syariah Bank Danamon. Hadir pula pakar perencanaan keuangan Prita Ghozie yang menjelaskan perencanaan keuangan untuk tabungan haji.
“Dengan edukasi pentingnya perencanaan tabungan haji sejak dini, masyarakat Indonesia khususnya muslim di Indonesia dapat mulai merencanakan tabungan haji mereka, tanpa mengesampingkan prioritas lainnya dalam kehidupan mereka sehari-hari,” ujar Herry Hykmanto, Direktur Operasional & Syariah melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat 9 November 2018.
Tingkat pemahaman atau literasi dalam hal keuangan di tengah-tengah masyarakat tentu akan sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya penetrasi jasa layanan keuangan khususnya perbankan di Indonesia. Bank Danamon menyadari hal ini dan terus mendukung upaya pemerintah melalui kegiatan-kegiatan edukasi produk dan layanan perbankan kepada publik.
Melanjutkan pemaparan dari Bank Danamon, menurut Pakar Keuangan Prita, pergi haji menjadi salah satu tujuan keuangan yang penting bagi umat Muslim. Oleh sebab itu, perencanaan harus dilakukan dengan baik dan dapat dimulai sejak seseorang memiliki penghasilan. Salah satu cara terbaik adalah menyisihkan penghasilan secara berkala agar tidak terasa berat. Pilihannya dapat menggunakan produk perbankan seperti Tabungan Haji.
Sebagai informasi, sampai dengan bulan Oktober 2018, tercatat ada sekitar 3,9 juta calon jamaah haji dari Indonesia dengan masa tunggu yang beragam. Jumlah peserta haji di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan total populasi sekitar 260 juta jiwa, dimana 87% diantaranya adalah muslim. Salah satu kendala yang dihadapi masyarakat adalah masalah kesiapan finansial yang belum menjadi prioritas. (*)