Jakarta – Platform pembayaran digital, DANA meluncurkan ‘Posko Bantuan Keliling’, sebuah layanan mobil keliling yang memberikan edukasi dan bantuan langsung kepada masyarakat terkait keamanan transaksi digital.
Chief Risk Officer DANA Indonesia, Cary Piantono mengatakan, peluncuran Posko Bantuan Keliling ini sebagai upaya memperkuat literasi digital dan mendorong inklusi keuangan di tengah maraknya kasus penipuan online.
“Inisiatif ini lahir dari kebutuhan nyata di lapangan, di mana tidak semua masyarakat memiliki akses akan literasi yang cukup terhadap informasi dan perlindungan digital,” katanya, dikutip Sabtu, 7 Juni 2025.
Baca juga : Dukung Pembayaran Digital, Nobu Bank Fokus Kembangkan QRIS Tap
Ia mengatakan, salah satu kebiasaan penting yang perlu dilakukan adalah memperbarui aplikasi dompet digital secara berkala. Menurutnya, langkah sederhana ini sangat penting untuk melindungi keamanan data dan transaksi.
“Posko Bantuan Keliling hadir sebagai garis pertahanan awal, yaitu dengan mendorong pembaruan aplikasi dan edukasi tentang pentingnya menjaga PIN dan OTP, ” jelasnya.
Posko Perdana Digelar di Jakarta
Diketahui, kegiatan perdana posko ini digelar secara serentak pada 5-6 Juni 2025 di empat titik di Jakarta, yaitu Taman Banjir Kanal Timur (Jakarta Timur), Taman Waduk Pluit (Jakarta Utara), Taman Catleya (Jakarta Barat), dan Taman Puring (Jakarta Selatan).
Baca juga: Perusahaan Induk BWS, Woori Bank Duduki Peringkat 4 Besar di Korea Selatan
Selama enam bulan ke depan, Posko Bantuan Keliling akan menyambangi 16 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Jabodetabek hingga kota-kota di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.
Posko akan beroperasi dua kali seminggu setiap Kamis dan Jumat, pukul 09.00-15.00, dan terbuka untuk umum secara gratis.
Bukan Sekadar Pusat Aduan
Lebih dari sekadar pusat aduan, Posko Bantuan Keliling berfungsi sebagai ruang edukasi publik. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif akan pentingnya perlindungan digital, sekaligus menjawab tantangan nyata di lapangan terkait literasi dan kepercayaan terhadap sistem pembayaran digital. (*)
Editor: Yulian Saputra










