Headline

Dampak Kebijakan Perintah Eksekutif AS Tak Signifikan ke RI

Diterbitkannya perintah eksekutif tersebut, diduga menyikapi pasca pertemuan antara Presiden Trump bersama Presiden China Xi Jinping di Florida. Namun secara garis besar, BI melihat ada tiga indikator yang dipergunakan AS dalam menentukan mana saja negara yang dianggap sudah merugikan.

Pertama, dari sisi perdagangan. Masing-masing negara yang memiliki surplus lebih dari US$20 miliar dengan AS, maka masuk sebagai negara yang masuk kriteria merugikan. Sementara yang kedua, transaksi berjalan di tiap negara yang mencetak surplus karena imbas dari neraca jasa yang positif.

Sementara yang ketiga, adalah negara-negara yang melakukan intervensi kurs mata uang secara terus menerus. BI menegaskan, pihaknya hanya akan berada di pasar ketika mata uang rupiah terjatuh dari fundamental yang sebenarnya. Jika sebaliknya, maka hal itu tidak akan dilakukan. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Page: 1 2 3

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Paylater Kredivo Naik 10 Persen di Ramadan 2025, Pulsa hingga Gadget Paling Laris

Jakarta – PT Kredivo Finance Indonesia (Kredivo) mencatat kenaikan transaksi produk buy now pay later (BNPL)… Read More

6 hours ago

Tingkatkan Edukasi dan Literasi Kripto, Aplikasi PINTU Lakukan Ini di HUT ke-5

Jakarta – Aplikasi kripto all in one, PT Pintu Kemana Saja (PINTU) genap 5 tahun… Read More

6 hours ago

Indeks Keyakinan Konsumen Maret 2025 Menurun, Tanda Daya Beli Melemah

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2025 sebesar 121,1. Angka ini lebih… Read More

6 hours ago

Tarik Ulur Sentimen Pasar, Bitcoin Menguat ke USD85.000

Jakarta - Ajaib Kripto mencatat harga Bitcoin (BTC) kembali menguat ke kisaran USD85.000 pada awal… Read More

6 hours ago

Penerbitan Surat Utang Nasional Naik 77 Persen di Q1 2025, Ini Rinciannya

Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merilis data terbaru terkait perkembangan pasar surat utang… Read More

7 hours ago

RUPS Bank BJB: Diperkirakan Direksi dan Komisaris Dirombak Total, Ada Nama Helmi Yahya dan Mardigu di Kursi Komisaris

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB dijadwalkan… Read More

7 hours ago