Jakarta–Kalangan pelaku usaha industri hulu tekstil dan produk tekstil menunggu kebijakan pembatasan impor tekstil dari pemerintah. Keputusan ini menentukan apakah pebisnis akan menambah kapasitas atau sebaliknya, mengurangi produksi.
Sekjen Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan, komposisi produk barang jadi tekstil yang kian besar di pasar domestik membuat pelaku usaha hulu was-was untuk mengembangkan usaha.
Redma menjelaskan kenaikan permintaan justru ditangkap oleh produk impor. Meski mengimpor produk jadi, industri hulu ikut terpukul karena produsen hilir lokal juga mengurangi produksi.
“Impor seharusnya dibatasi hanya untuk produsen yang mengekspor seluruh produknya karena harga impor yang memang lebih murah. Untuk pasar lokal, impor bahan baku sebaiknya ditutup sehingga produksi hulu lokal dapat terserap dengan baik,” kata Redma di acara Talkshow Bisnis Terhangat Kongkow Bisnis PAS FM Jakarta, Kamis, 4 Mei 2017. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi… Read More
Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 8 November 2024, ditutup menguat di… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyoroti pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat… Read More
Jakarta - Erick Thohir kembali menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet… Read More