Jakarta – Bank Commonwealth Indonesia pada tahun ini terus mendorong nasabah milenial untuk dapat berinvestasi di reksadana.
“Jumlah pengguna reksadana di Indonesia hanya 0,7 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia sebesar 260 juta, atau 570 ribu orang . Kalah dibanding negara Asia lain seperti Singapura sebesar 80% dari penduduknya. Jadi sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan,” ungkap Head of Wealth Management and Retail Digital Business Bank Commonwealth Ivan Jaya di World Trade Center Jakarta, Rabu 10 Januari 2017.
Ivan menambahkan, pada era digital saat ini para nasabah juga harus dilayani dengan fasilitas digital yang memadai. Terlebih beberapa nasabah reksadana Commonwealth bank kebanyakan berasal dari generasi milenial atau rentang usia 20 tahun hingga 40 tahun.
Tak hanya itu,berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri angka generasi milenial mendominasi populasi penduduk Indonesia dengan jumlah mencapai 34% dari total populasi penduduk Indonesia. Generasi yang terkoneksi dengan teknologi digital ini merupakan nasabah yang lebih memilih produk-produk keuangan dan investasi yang mudah dan praktis untuk menata kehidupan masa depannya.
Oleh karena itu, untuk merespon kebutuhan investasi nasabah, Bank Commonwealth terus mengembangkan produk digitalnya salah satunya dengan Dynamic Model Portofolio.
“Guna menggarap pasar generasi milenial yang technology savvy ini, Bank Commonwealth menyiapkan produk perbankan maupun produk investasi yang berbasis digital Bank Commonwealth seperti Dynamic Model Portofolio, Tyme Digital, Digital Branch, dan Autolnvest,” tukas Ivan.(*)