Jakarta – Commonwealth Bank Australia (CBA) dikabarkan mengambil tindakan pemutusan hubungan pekerja (PHK) terhadap 200 pekerja di Australia. Bank internasional ini secara global mempekerjakan sekitar 50 ribu karyawan.
Dilansir Reuters, Jumat (28/7), Juru bicara Commonwealth Bank enggan mengonfirmasi kabar tersebut. Hanya saja, pihaknya menegaskan tidak ada pemangkasan alias layoff terhadap para pekerjanya.
Baca juga: SeaMoney PHK Sejumlah Pekerja di Indonesia, Ada Apa Dengan Sea Group?
“Sebagai bagian dari fokus kami terhadap peningkatan bisnis, kami secara rutin meninjau keterampilan yang dibutuhkan dan bagaimana kami terorganisir,” kata juru bicara tersebut.
Sementara itu, sebuah sumber yang mengetahui permasalahan tersebut, PHK bisa bertambah dari data tersebut. bahkan, perusahaan saat ini sedang mengkonsultasikan berapa karyawan yang bisa dipindahkan ke posisi lain.
Alasan perusahaan melakukan PHK kata sumber tersebut sebagai upaya dalam peningkatan fokus pada bisnis tersebut. Ditambah, ketidakpastian tekanan ekonomi global akhir-akhir ini.
Baca juga: PHK Putaran Kedua Grab, 1.000 Karyawan jadi Korban
Commonwealth Bank Australia (CBA) merupakan bank pemberi pinjaman terbesar di negara tersebut. Bank ini diketahui menyalurkan pinjaman paling tinggi dibandingkan dengan bank lainnya.
Australian Financial Review menjadi media yang kali pertama melaporkan PHK di CBA. Dalam laporannya, bank memangkas sekitar 251 pekerjaan di bidang teknologi informasi, bank bisnis, dan unit perbankan ritel untuk mengurangi beban biaya perusahaan. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra