Bogor – Bank pembangkan daerah (BPD) terus berbenah untuk menjawab tantangan bisnis di era digital seperti sekarang ini, di antaranya dengan meningkatkan layanan berbasis digital. Untuk itu BPD harus memiliki infrastruktur digital yang mumpuni. Akan tetapi, hal tersebut masih menjadi tantangan bagi sebagian besar BPD.
Eko Dedi Rukminto, Direktur Utama Collega Inti Pratama mengungkapkan aklerasi digitalisasi perbankan di industri BPD tidak lepas dari pola pikir para pemangku kepentingan di BPD itu sendiri. Kerena itu, menurut Eko, para stakeholder di BPD harus memiliki pola pikir yang open minded dan visioner agar BPD
“Jadi di BPD memang tergantung leader, (manajemen) nanti setelah itu bergeser ke pemegang saham. Kalau mereka nggak open minded, nggak visioner mungkin akan sulit berkembangnya,” ujar Eko dikutip Sabtu, 3 September 2022.
Menurut Eko, sebagai bank yang dituntut mendorong perekonomian daerah, potensi BPD untuk memperoleh fee based income dari ekosistem yang dimiliki Pemda sangat besar.
“BPD itu kan regional champion. Dia harus bisa mengelola uang daerah. Pemerintah daerah itu kan selain dia pemegang saham. Seluruh transaksinya di situ termasuk ASN nya. Mereka juga punya OPD (organisasi perangkat daerah), ada pajak, rumah sakit, tempat hiburan, pariwisata, restaurant. Itu kan ekosistem,” ungkap Eko.
Untuk bisa mengoptimalkan ekosistem tersebut, BPD harus memiliki infrastruktur digital yang mumpuni. Sebagai perusahaan penyedia layanan Information dan communication technologies (ICT) yang juga merupakan bagian dari Telkom Group, Eko mengungkapkan Collega mempunyai solusi ekosistem digital yang dapat digunakan oleh BPD.
“Kalau terbentuk bank BPD di tengah ekosistem itu, dan seluruh pembayaran, seluruh transaksi melewati bank maka jadi besar bank nya. Untuk itu perlu teknologi dan itu perlu kita bangun di aplikasi core banking kita itu sudah open API,” jelas Eko.
Sebagai informasi, Collega merupakan anak usaha dari Telkom Sigma dengan kepemilikan saham mencapai 70%. Saat ini Collega menjangkau 30 customer institusi yang sebagian besar terdiri dari perbankan. Tak hanya itu customer Collega juga terdiri dari lembaga keuangan nonbank seperti pegadaiangan dan asuransi. Per Agustus 2022, Collega beroperasi di 22 kota dan provinsi di Indonesia. (*) Dicky F.