Coldspace Hadirkan Hybrid Warehouse Pertama di RI, Bisa Tampung 200 Ribu Produk

Coldspace Hadirkan Hybrid Warehouse Pertama di RI, Bisa Tampung 200 Ribu Produk

Jakarta – Coldspace, salah satu startup cold chain ternama di Indonesia yang telah beroperasi sejak 2022, meresmikan hybrid cold fulfillment warehouse pertama di Indonesia, Rabu, 8 Mei 2024.

Warehouse yang berlokasi di daerah Srengseng, Jakarta Barat ini sekaligus menandai perkembangan dalam industri logistik Indonesia yang menghadirkan solusi rantai dingin terintegrasi untuk pelanggan Business to Business (B2B) dan Business to Consumers (B2C).

Coldspace dikenal sebagai penyedia solusi cold chain terintegrasi yang memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dengan membawa konsep hybrid cold fulfillment warehouse, Coldspace menggabungkan keunggulan penyimpanan empat suhu yakni frozen, chiller, AC, dan dry yang mampu melakukan fulfillment secara cepat dan efisien untuk e-commerce, digabungkan dengan truk pendingin yang terintegrasi sebagai media distribusi.

Melalui pendirian warehouse hybrid yang berkolaborasi dengan PT Budikota Properti Indonesia, Coldspace dapat meningkatkan efisiensi dalam penyimpanan dan distribusi, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi sektor usaha B2B maupun B2C. 

Baca juga: Paket Langganan Gojek Plus Meluncur, Pengguna Bisa Hemat Rp24,8 Juta

Chief Marketing Officer Coldspace, David Loei menyatakan, warehouse hybrid tersebut memiliki beragam fasilitas untuk menyediakan empat variasi suhu. Pertama, warehouse hybrid memiliki 370 lebih unit glassdoor untuk memastikan visibilitas dan aksesibilitas produk yang disimpan, 12 unit temparature-controlled chamber untuk memberikan kondisi penyimpanan lebih optimal, 200 lebih unit pallet (wadah) pendingin, dan 350 lebih unit dry pallet (non-cold pallet).

“Kita bisa menampung 600 sampai 1.000 pieces pada bagian glassdoor. Sementara secara total kapasitas penyimpanan, kita bisa menampung lebih dari 200.000 pieces barang. Ketika kita bicara pasar B2B, mereka lebih banyak order dalam satuan pallet yang besar. Maka, ketika kita berkembang dari B2B ke B2C, untuk memecahnya ke dalam pallet yang lebih kecil, di situlah fungsinya glassdoor di Srengseng ini,” jelas David saat peresmian hybrid warehouse.

Dengan adanya glassdoor seperti itu, maka akan mempermudah pengaturan suhu ruangan yang ada. Jika di ruangan dengan pallet yang lebih besar, suhu ruangannya mencapai minus 22 derajat celcius. Sedangkan di unit glassdoor, suhunya dapat disesuaikan ke kisaran plus derajat celcius.

Hal ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, khususnya B2C, terkait penyimpanan barang dengan satuan yang lebih kecil.

“Jadi, ini adalah tantangan yang luar biasa, dan kita berhasil bersama dengan Budikota Properti Indonesia melakukan inovasi dengan menyiapkan fasilitas-fasilitas untuk menunjang kebutuhan profesional. Mengingat tujuan dari para brand owner adalah bagaimana sales itu bisa meningkat, tapi di sisi kita bagaimana beban operasional bisa kita minimalisir karena cost efficiency sangat berpengaruh dalam dunia industri,” imbuh David.

Baca juga: Alasan Pentingnya Penerapan DEI dalam Lingkungan Perusahaan

Selain itu, Coldspace juga menyediakan beragam fasilitas lainnya seperti 200 lebih unit truk pendingin dari ukuran short hingga tronton untuk distribusi produk, serta 35 lebih jaringan warehouse atau penyimpanan yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Bali, Lombok, Balikpapan, DI Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Medan, dan Makassar.

“Kita juga melakukan integrasi dengan e-commerce platform dan ekspedition, karena kita melihat kompleksitas omnichannel cukup beragam. Dan kita tahu kompleksitas dari e-commerce juga memiliki SOP yang berbeda, makanya kita melakukan integrasi dengan semua e-commerce platform yang menjadi satu melalui Coldspace. Brand owner jadi bisa lebih fokus pada sales dan business development, sementara kita yang lakukan distribusi, packing, deliver,” pungkasnya. (*) Steven Widjaja

Related Posts

News Update

Top News