Jakarta – Citigroup disebut akan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada November 2023. PHK ini sebelumnya digadang-gadang menjadi yang terbesar selama dua dekade terakhir.
Sempat ada rumor bahwa Citi Indonesia juga akan terdampak dari reorganisasi ini, sehingga akan melakukan hal yang sama dengan Citigroup dari negara lain. Namun, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menampik bahwa tak akan ada PHK terhadap karyawan Citigroup di Indonesia.
“Jadi ada pengumuman tentang restructuring atau repositioning untuk global, dan itu dampaknya belum begitu terasa di Indonesia. Di sini kami commit untuk tumbuh,” tutur Batara di sela-sela Konferensi Pers Kinerja Keuangan Citi Indonesia Kuartal-III 2023 dan Pemaparan Kondisi Ekonomi di Masa Mendatang pada Senin, 13 November 2023.
Baca juga: Citigroup Mau PHK Massal di November 2023
Lebih lanjut, Batara mengatakan kalau situasi yang terjadi di Citigroup global ini tidak berdampak signifikan di Indonesia. Sehingga sejauh ini bisa dikatakan pegawai Citi Indonesia aman dari PHK massal.
“Kita lihat sih tidak ada dampak yang signifikan untuk (Citi) Indonesia,” jelas Batara.
Bulan lalu, Kepala HRD Citigroup (C.N) Sara Wecter mengirimkan memo berisikan informasi akan PHK massal ini.
Dalam keterangannya, Sara mengungkapkan secara gamblang kalau ada sejumlah peran baru yang mungkin akan diciptakan, membuat peran-peran lama yang tidak sesuai dengan struktur baru perusahaan akan dihilangkan.
Baca juga: Badai PHK Tengah Melanda Bank Besar di AS, Ini Biang Keroknya
“Adanya lapisan perubahan selanjutnnya ini dijadwalkan akan segera diumumkan pada bulan November,” ungkap Sara.
Meskipun begitu, hingga berita ini dimuat, belum ada informasi lanjutan terkait PHK massal yang terjadi di Citigroup mulai dari tanggal PHK, jumlah karyawan yang di-PHK, sampai negara-negara yang memberlakukan PHK. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More