Jakarta – Citigroup baru saja mengumumkan bahwa Citi akan menutup bisnis perbankan ritel di 13 negara yang tersebar di Asia, Eropa, Timur Tengah, hingga Afrika termasuk Indonesia. CEO Citi Jane Fraser mengaku akan memfokuskan perbankan konsumen di empat pusat kekayaan dunia yakni Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab dan London.
Sehubungan dengan rencana tersebut, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, menyatakan, bahwa penyegaran strategi oleh Citi ini akan menciptakan peluang besar bagi perusahaan untuk menawarkan nilai proposisi yang berbeda dan unik kepada para nasabah saat perusahaan memasuki fase baru pertumbuhan dan transformasi yang berfokus pada bisnis perbankan institusional.
“Kami telah berada di Indonesia sejak tahun 1968 dengan tim yang penuh dedikasi dan basis klien yang kuat yang telah berkontribusi pada kesuksesan kami,” ujar Batara dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Kamis, 15 April 2021.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya telah melayani 90% dari 20 perusahaan terbesar di Indonesia dan pada tahun lalu perusahaan juga mengumpulkan dana sebesar lebih dari US$10 miliar untuk para nasabah Citi di Indonesia. Menurutnya, tidak akan ada perubahan langsung pada operasional Citi di Indonesia, dan tidak ada dampak langsung terhadap para karyawan setelah adanya pengumuman ini.
“Untuk saat ini, kami akan terus melayani klien dan nasabah kami dengan penuh perhatian, empati, dan dedikasi yang sama seperti yang kami lakukan selama ini,” ucapnya. (*)