Jakarta – Citi Country Officer, Citi Indonesia, Batara Sianturi mengatakan penghimpunan Devisa Hasil Ekspor (DHE) tidak akan terpengaruh terhadap berfluktuasinya valuta asing (valas).
“Kita melihat bahwa umpamanya untuk DHE ini tidak tergantung dengan situasi valas. Karena ini kan bener-bener devisa hasil ekspor. Jadi mau valasnya itu di atas 15.000 atau 15.500, 15.600,” ujar Batara saat ditemui awak media, di Jakarta, Senin 16 Oktober 2023.
Baca juga: Eksportir Nakal Langgar Aturan DHE, Siap-Siap Kena Sanksi Ini!
Batara pun optimis DHE akan bertumbuh secara signifikan di Citi Indonesia. Pasalnya, dia melihat nasabah sudah mulai tertarik untuk memparkir dana hasil ekspornya di Tanah Air.
“Kita melihat mulai ada pertumbuhan. Ini kan baru hampir mau tiga bulan (kebijakan DHE). Jadi kita melihat bahwa klien-klien kita sudah interested, ada yang buka deposito, ada jg yang minta untuk swap facility. Kami optimistis pertumbuhan DHE akan makin stabil sejak diluncurkan oleh BI,” ungkapnya.
Head of Treasury and Trade Solutions, Citi Indonesia Yoanna Darwin menambahkan bahwa selama ekspor masih bertumbuh, maka DHE juga akan mengikuti tren pertumbuhan. Disamping itu, nasabah eskportir di Citi Indonesia mayoritas menempatakan dana hasil ekspornya di Indonesia.
Baca juga: BI Terbitkan Aturan Turunan dari PP DHE SDA, Ini Isinya
“Selama ekspornya masih bertumbuh sesuai dengan apa yang diproyeksi di market, pertumbuhan itu kita harapkan ada korelasinya dengan dana yang akan masuk kembali ke Indonesia,” jelasnya.
Seperti diketahui, BI berhasil mengumpulkan USD1,334 miliar dari Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA). Angka ini meningkat sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 yang mewajibkan eksportir menyimpan DHE di dalam negeri paling sedikit 30 persen. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra