Jakarta – Unit usaha syariah (UUS) PT CIMB Niaga Syariah tbk, menargetkan pembiayaan bisa mencapai Rp44 triliun hingga akhir 2021. Jumlah itu tumbuh sekitar 18 persen swcara tahunan / year on year (yoy) dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp37 triliun.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Syariah Pandji P. Djajanegara mengatakan UUS CIMB Niaga akan fokus pada pembiayaan KPR dan korporasi untuk menggenjot pembiayaan di 2022. Ia mengatakan kebutuhan investasi dan tambahan modal di sektor korporasi sudah mulai tumbuh seiring dengan kondisi ekonomi yang sudah mulai membaik.
“DI 2022 ini sebentar lagi yang namanya suku bunga naik, jadi orang mau tarik financing sekarang. Kita lihat yang namanya demand sudah mulai tumbuh, artinya mereka sudah mengajukan tambahan modal kerja, ada investasi baru dan itu kan semua di mulai dari korporasi,” ungkap Pandji kepada Infobank di Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022.
Untuk mencapai target kinerja tersebut, Pandji mengungkapkan ada dua strategi yang dilakukan, pertama dengan mengoptimalkan bisnis model Dual Banking Leverage Model (DBLM) dan pengembangan produk.
“Dengan bisnis model DBLM, artinya dalam memasarkan produk syariah, selain dengan cabang CIMB Syariah tersendiri kami juga memasarkan produk syariah melalui bank induk PT CIMB Niaga Tbk. Sedangkan melalui pengembangan produk, UUS CIMB Niaga bisa memberikan nilai tambah yang tidak diberikan dengan produk-produk bank konvensional,” ungkapnya.
Per Juni 2022, CIMB Niaga membukukan pembiayaan Rp42,3 triliun atau tumbuh 27 persen (yoy). Dari jumlah itu, sebanyak 48 persen di kontribusi oleh bussiness banking. Sementara 45 persen mengalir ke pembiayaan morgate. Ke dua sektor itu masing-masing tumbuh 31,1 persen dan 19,1 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara dana pihak ketiga (DPK) hingga Juni 2022 mencapai Rp36,9 triliun, turun 0,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan posisi dana murah atau Current Account Saving Account mencapai 51 persen.
“Target kami pendanaan yang di Desember 2021 Rp41,5 triliun di akhir tahun ini menjadi Rp43 triliun di 2022,” ungkapnya.
Per Juni, UUS CIMB Niaga mencatatkan total aset Rp58 triliun, tumbuh 22,9 persen (yoy). Dalam enam tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan aset UUS CIMB Niaga mencapai 35,9 persen. (*) Dicky F.