Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) pada hari ini (27/4) telah melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasian (unaudited) sebesar Rp2 triliun di kuartal I-2023 atau naik sebesar 29,5% secara tahunan dan menghasilkan earnings per share Rp63,42.
Kemudian, jumlah kredit atau pembiayaan naik 10,1% yoy menjadi Rp201,1 triliun, didukung dengan pertumbuhan bisnis Corporate Banking sebesar 16,2% yoy dan Consumer Banking tumbuh 9,4% yoy.
Lalu, diikuti juga oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 5,5% yoy. Sementara itu, Kredit Pemilikan Mobil (KPM) turut meningkat sebesar 20,6% yoy dan juga termasuk kontribusi dari anak perusahaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).
Di sisi lain, total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp240,1 triliun dengan rasio CASA sebesar 61,2%, sebagai hasil upaya bank membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan bahwa di awal 2023 ini perusahaan telah meraih hasil yang positif untuk seluruh segmen bisnis, didukung oleh pertumbuhan kredit yang baik serta peningkatan kualitas underlying asset.
“Gross non-performing loans (NPL) menurun ke 2,6% dari 3,6% di 1Q22 dan 2,8% di 4Q22. Perolehan ini memungkinkan kami untuk terus mengakselerasi penciptaan nilai bagi para stakeholders, serta memperkuat keyakinan atas prospek yang positif sampai akhir tahun 2023,” ucap Lani dalam keterangan resmi di Jakarta, 27 April 2023.
Berdasarkan kinerja yang baik tersebut, CIMB Niaga akan terus mengoptimalkan kanal digital yang memberikan kemudahan kepada nasabah dalam mengajukan berbagai produk. Di antaranya melalui Online Form untuk pengajuan KPR, Kartu Kredit, serta Personal Loan secara mandiri.
“Tersedia pula aplikasi referral OCTO Friends yang memberikan peluang mendapatkan penghasilan tambahan bagi nasabah dan karyawan, dengan mereferensikan produk dan layanan Bank kepada keluarga dan rekan. Melalui kanal digital yang terintegrasi, pengajuan produk CIMB Niaga menjadi lebih cepat,” imbuhnya.
Sejalan dengan hasil tersebut, indikator profitabilitas utama CIMB Niaga, yaitu return on equity (ROE) meningkat menjadi 15,1%. Bank juga mempertahankan posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 21,3% dan 82,2%.
Adapun untuk perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp50,2 triliun dan DPK sebesar Rp49,3 triliun per 31 Maret 2023. (*)
Editor: Galih Pratama