Ilustrasi: Pelayanan CIMB Niaga Finance. (Foto: istimewa)
Jakarta – PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) mencatatkan kinerja impresif sepanjang 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp464,34 miliar. Angka ini tumbuh 7,45 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp432,14 miliar.
Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh lonjakan pendapatan dari sektor pembiayaan konsumen. Merujuk laporan keuangan perseroan, CIMB Niaga Finance mengantongi pendapatan pembiayaan sebesar Rp1,76 triliun di 2024, meningkat tajam 34,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Kenaikan ini mendorong total pendapatan perusahaan menjadi Rp2,04 triliun, lebih tinggi dari Rp1,65 triliun pada 2023.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, total aset yang dikelola CIMB Niaga Finance juga mengalami kenaikan signifikan. Perusahaan mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 29,03 persen menjadi Rp10,81 triliun dari sebelumnya Rp8,37 triliun.
Baca juga: Begini Strategi CIMB Niaga Finance Bertahan di Era Suku Bunga Tinggi
Dengan kinerja yang baik tersebut, CIMB Niaga Finance memiliki permodalan atau ekuitas yang cukup kuat, di mana ekuitasnya menguat menjadi Rp2,45 triliun dari Rp2,11 triliun. Adapun liabilitas perusahaan juga turut meningkat menjadi Rp8,36 triliun dari Rp6,26 triliun.
Hanya saja, CIMB Niaga Finance masih terkekan dari sisi pos beban operasional perseroan. Tercatat, total beban perseroan mengalami kenaikan 29,53 persen menjadi Rp1,47 triliun. Ini dipicu oleh meningkatnya beban bunga dan keuangan, serta beban umum dan administrasi.
Baca juga: KB Finance Bidik Pembiayaan di Sektor Mobil Listrik, Kesehatan, dan Pertanian
Meski menghadapi kenaikan beban operasional, CIMB Niaga Finance tetap berhasil mempertahankan pertumbuhan laba yang positif.
Hal tersebut menunjukkan strategi ekspansi perusahaan dalam pembiayaan konsumen masih efektif di tengah dinamika pasar dan tantangan ekonomi. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More