Kemudian, total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp180,57 triliun, meningkat 1,1 persen (yoy) per 31 Desember 2016. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 9,9 persen, menghasilkan kenaikan rasio CASA sebesar 403 basis point (bps) menjadi 50,84 persen. Lalu Loan to Deposit Ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat sebesar 98,38 persen, dibandingkan posisi 97,98 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: CIMB Niaga Gunakan 50% Capex Buat IT
Lebih lanjut Tigor menambahkan, untuk Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan tercatat sebesar 17,96 persen atau meningkat 168 bps (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan total aset mencapai Rp241,57 triliun atau naik sebesar 1,1 persen secara (yoy). Menurutnya, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset.
“Ke depan, kami akan fokus meningkatkan CASA, sekaligus mengelola struktur biaya dan meningkatkan produktivitas. Penekanan pada bisnis consumer dan SME menjadi kunci utama dalam strategi pertumbuhan kami. Di 2017, kami akan terus memperkuat jaringan digital dan memperluas basis nasabah, sejalan dengan tujuan kami menjadi bank digital terdepan di Indonesia. Kondisi ekonomi Indonesia yang membaik bersamaan dengan posisi permodalan CIMB Niaga yang solid menegaskan prospek positif bisnis bank untuk jangka menengah dan panjang,” tutup Tigor. (*)
Editor: Paulus Yoga