Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) meresmikan pembukaan model teranyar kantor cabang masa depan berkonsep hybrid atau digital branch di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Jumat (25/8/2023).
Kantor cabang ini memadukan antara cabang konvensional dan digital lounge yang menawarkan pengalaman perbankan yang lengkap dan serba digital dengan tetap mempertahankan sentuhan layanan personal yang ramah khas CIMB Niaga untuk nasabah.
Melalui digital branch, nasabah dapat memanfaatkan beragam fasilitas perbankan terkini yang sebelumnya ada di Digital Lounge seperti mesin Self Service Banking, Video Banking, perangkat Tablet, OCTO Vending Machine, dan beragam fasilitas digital lainnya didukung oleh seorang Digital Service Officer.
Baca juga: CIMB Niaga Siap Gelar Private Placement, Ini Alasannya
Layanan digital tersebut menjadi nilai tambah yang semakin melengkapi layanan dan fasilitas utama kantor cabang konvensional seperti Customer Service, Teller, serta CIMB Preferred Lounge dan Safety Deposit Box di beberapa kantor cabang.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, CIMB Niaga senantiasa memahami perubahan gaya hidup nasabah dalam bertransaksi perbankan di era digital yang menginginkan layanan cepat dan praktis, tanpa meninggalkan layanan personal yang ramah. Karena itu, CIMB Niaga menghadirkan inovasi baru kantor cabang yaitu Digital Branch yang menjadi tonggak baru transformasi layanan kantor cabang di CIMB Niaga.
“Dengan layanan hybrid, nasabah dapat melakukan aktivitas perbankan sesuai dengan preferensi masing-masing, baik secara self service berbasis digital maupun dengan layanan personal dari Digital Service Officer dan staf CIMB Niaga,” kata Lani pada Peresmian Digital Branch di PIK, Jakarta, Jumat (25/8/2023).
Dibukanya Digital Branch tersebut semakin melengkapi layanan yang telah ada sebelumnya yaitu Kantor Cabang dan Digital Lounge. Per 30 Juni 2023, jaringan CIMB Niaga secara nasional didukung 412 kantor cabang dan jaringan (termasuk 36 Digital Lounge), 3.996 ATM (termasuk cash remittance machine and multidenom deposit machine), dan 453.483 electronic data capture (“EDC & QR”).
Baca juga: Perluas Layanan, J Trust Bank Buka Kantor Cabang Baru di Kendari
Dukung Sustainability
Selain menerapkan konsep hybrid, Digital Branch juga mengusung konsep sustainability dengan meminimalisir pemakaian kertas dan mengutamakan penggunaan furniture dari pengrajin UKM lokal. Hal ini sejalan dengan kebijakan green office policy yang merupakan bagian dari komitmen CIMB Niaga terhadap implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) dalam kegiatan operasional.
Implementasi konsep sustainability tersebut misalnya dapat dirasakan calon nasabah dan nasabah dalam berbagai layanan perbankan di Digital Branch. Di antaranya saat membuka rekening tabungan menggunakan mesin Self Service Banking.
Calon nasabah tidak perlu mengisi formulir tercetak, melainkan cukup dengan menggunakan KTP elektronik dan mengisi formulir digital yang tersedia, maka dalam waktu kurang dari 5 menit pembukaan rekening tabungan berhasil.
Selain itu, dengan fasilitas video banking yang dapat diakses termasuk di luar jam operasional kantor cabang, nasabah juga bisa melakukan beragam transaksi finansial dan non-financial, mengakses informasi produk dan layanan, dan menyampaikan keluhan dipandu langsung oleh seorang bankingofficer secara live melalui layar sentuh tanpa harus mengisi formulir berbasis kertas.
Demikian juga pengajuan berbagam produk dan layanan CIMB Niaga lainnya bisa dilakukan secara digital dan mandiri, sehingga lebih praktis dan ramah lingkungan.
Baca juga: Gas Terus! Perbankan Syariah RI Bakal Buka Kantor Cabang Penuh di Luar Negeri
Dengan menghadirkan digital branch, diharapkan potensi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dapat dihindari CIMB Niaga ke depan akan semakin besar. Selama tahun 2022, CIMB Niaga mencatat, dari penerbitan lebih dari 1,8 juta e-statement secara paperless mampu mengurangi penggunaan kertas sebanyak 27,7 ton. Dengan demikian, potensi emisi GRK yang dapat dihindari adalah sebesar 13,86 ton setara CO2.
Di samping itu, optimalisasi penggunaan perangkat digital yang ada di digital branch akan meningkatkan efisiensi waktu layanan. Sebagai contoh, jika 80% pembukaan rekening dilakukan menggunakan mesin Self Service Banking dan Self Service Tablet, serta 90% pelayanan penggantian Kartu Debit/Kartu Kredit dan pembaharuan data nasabah dilakukan melalui mesin Self Service Banking atau dibantu oleh Digital Service Officer, maka dapat mengurangi waktu layanan hingga 50%.
“Setelah PIK, kami akan terus mengembangkan digital branch di kawasan lain sebagai solusi untuk mendukung beragam kebutuhan perbankan masyarakat di era yang telah berubah saat ini,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama