Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) atau Bank Banten berhasil mencatatkan kinerja ciamik selama 2023. Buktinya, bank yang kini telah resmi menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini mencatatkan laba bersih Rp26,59 miliar, dari sebelumnya yang menderita rugi bersih Rp248,65 miliar di 2022.
Merujuk laporan keuangan Bank Banten yang dipublikasikan di media massa, 15 Maret 2024, raihan laba bersih bank yang dipimpin oleh Muhammad Busthami sebagai direktur utama ini ditunjang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp202,99 miliar di 2023, atau tumbuh 22,28 persen ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp165,99 miliar.
Raihan pendapatan bunga bersih tersebut juga tak lepas dari kinerja sisi intermediasi Bank Banten. Hingga Desember 2023, Bank Banten berhasil menyalurkan kredit sebesar 3,70 triliun, naik tipis 0,04 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama sebesar Rp3,69 triliun.
Baca juga: Melonjak 77,17 Persen, Laba IBK Bank Jadi Rp183,29 Miliar di 2023
Bank Banten juga semakin efisien dalam menjalankan operasionalnya. Ini terlihat dari perbaikan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada 2023 menjadi 95,19 persen dari sebelumnya 155,94 persen pada 2022. Artinya, semakin turun rasio BOPO menunjukkan semakin efisiennya perbankan dalam menjalankan bisnisnya.
Sejurus dengan itu, laba operasional Bank Banten kini tercatat mencapai Rp29,09 miliar pada 2023 dari sebelumnya membukukan rugi operasional Rp305,56 miliar pada 2022.
Dari sisi pendanaan, Bank Banten telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebanyak Rp3,73 triliun pada 2023, turun 10,27 persen dari tahun sebelumnya Rp4,16 triliun.
Baca juga: Laba Bank UOB Indonesia Anjlok 29 Persen, Ini Penyebabnya
Penyusutan DPK itu terutama disebabkan terkurasnya giro dari sebesar Rp543,53 miliar menjadi Rp240,02 miliar pada 2023.
Alhasil, aset Bank Banten menyusut 5,84 persen secara tahunan, dari Rp7,22 triliun di 2022 menjadi Rp6,8 triliun pada 2023. (*)