Jakarta – Nilai impor Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Juli 2017 nilai impor RI tercatat sebesar US$13,89 miliar atau naik 39 persen dibanding Juni 2017, demikian pula dibandingkan Juli 2016 naik 54,02 persen.
Kepala BPS Suharyanto mengatakan, negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama periode Januari–Juli 2017 ditempati oleh China dengan nilai mencapai US$18,82 miliar (25,84 persen), Jepang US$8,31 miliar (11,41 persen), dan Thailand US$5,33 miliar (7,32 persen).
“Untuk impor nonmigas dari ASEAN 20,60 persen, sementara dari Uni Eropa 9,32 persen,” ujarnya di Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2017.
Menurutnya, nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku atau penolong dan barang modal selama Januari–Juli 2017 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 13,54 persen, 16,31 persen, dan 9,27 persen.
Dirinya merinci, impor nonmigas Juli 2017 mencapai US$12,11 miliar atau naik 44,31 persen dibanding Juni 2017, demikian juga dibanding Juli 2016 naik 61,23 persen. Impor migas juga naik 11,12 persen menjadi US$1,78 miliar dan juga meningkat 18,07 persen dibandingkan Juli 2016.
Peningkatan impor nonmigas terbesar Juli 2017 dibanding Juni 2017 adalah golongan mesin dan peralatan mekanik US$618,1 juta (47,44 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung US$139,7 juta (61,08 persen). (*)