Jakarta – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) menerima Penghargaan Wajib Pajak dari Kanwil Dirjen Pajak (DJP) di Jakarta, sebagai salah satu Wajib Pajak Badan yang secara patuh membayarkan kewajiban pajaknya kepada negara.
Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Erwin Ciputra dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu, 14 Maret 2018 mengatakan, pihaknya optimis tahun ini dapat terus berkontribusi kepada negara melalui kepatuhan membayar pajak serta terus menjaga ketaatan terhadap peraturan perpajakan.
“Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah, terutama kepada Kementerian Keuangan dan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar yang telah memberikan penghargaan kepada kami,” ujarnya.
Melalui Penghargaan Wajib Pajak ini, CAP menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pembangunan yang dicanangkan pemerintah, dengan melaksanakan kewajibannya sebagai wajib pajak. “Hal ini merupakan wujud nyata dari pelaksanaan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang telah diterapkan CAP selama ini,” ucap Erwin.
Baca juga: Chandra Asri Kerja Sama Tingkatkan Produksi
Berdasarkan data Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, realisasi penerimaan pajak Kanwil DJP Wajib Pajak Besar 2017 mencapai Rp361,84 triliun dan target penerimaan tahun 2018 sebesar Rp432,37 triliun yang berarti tumbuh 19,54 persen dibanding realisasi tahun 2017. Pencapaian target penerimaan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar tahun 2018 akan mendukung 30,33 persen target nasional, yaitu sebesar Rp1.424 triliun.
Kanwil DJP Wajib Pajak Besar berencana untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga terutama untuk pertukaran data. Integrasi data perpajakan yang sudah dimulai dengan wajib pajak BUMN juga menjadi agenda prioritas untuk meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak. Bagi wajib pajak adanya integrasi data ini akan memudahkan dalam pelaporan SPT, menurunkan compliance cost, dan memberikan ketenangan wajib pajak dalam menjalankan usaha.
Sepanjang 2017 lalu, CAP membukukan laba bersih sebesar US$319,2 juta atau setara Rp4,37 triliun (Rp13.700 per US$). Jumlah ini naik 6,3 persen bila dibanding 2016 lalu yakni US$300,1. Kenaikan laba ini dibantu oleh volume yang lebih tinggi dan marjin produk sehat yang terus berlanjut. Sehingga, memberikan dampak bagi pendapatan perusahaan yang tercatat meningkat 25,3 persen menjadi US$2,41 miliar dari posisi US$1,93 miliar di akhir 2016. (*)
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More
Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More
Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More
Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More