Jakarta – Ajakan melakukan demontrasi di Gedung DPR pada 25 Agustus 2025 ramai beredar di media sosial. Sejumlah akun menyerukan masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga buruh untuk turun ke jalan.
Salah satunya akun Instagram @gejayanmemanggil yang mengunggah rilis terkait rencana aksi. Demo disebut akan dimulai pada pukul 07.00 WIB.
Dalam rilis tersebut, mereka menyerukan beragam tuntutan. Beberapa di antaranya berkaitan dengan tunjangan rumah dan rencana kenaikan gaji anggota DPR yang belakangan menuai protes.
“Bubarkan DPR RI, tuntut transparansi gaji anggota DPR dan gagalkan rencana kenaikan gaji anggota DPR,” tulis keterangan itu.
Baca juga: Wow! Segini Kekayaan Bupati Pati Sudewo yang Ogah Mundur Meski Didemo Warga
Tak hanya di Jakarta, aksi serupa disebut akan digelar di sejumlah kota besar seperti Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan kota-kota lainnya pada tanggal yang sama.
Kelompok yang Menginisiasi Aksi
Ajakan aksi demontrasi juga diinisiasi oleh kelompok yang menamakan diri “Revolusi Rakyat Indonesia”. Mereka mengajak berbagai elemen masyarakat, mulai dari buruh, petani, hingga mahasiswa, untuk ikut turun ke jalan.
Namun, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Mohammad Jumhur Hidayat menyebut penanggung jawab aksi 25 Agustus di depan Gedung DPR belum jelas.
“Karena tidak jelas siapa penanggung jawab dan juga apa isu yang dituntutnya, saya melarang semua anggota atau keluarga besar KSPSI di seluruh Indonesia khususnya di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dalam aksi 25 Agustus,” kata Jumhur, dinukil ANTARA, Senin, 25 Agustus 2025.
Kekhawatiran Potensi Anarki
Menurut Jumhur, apabila aksi tanpa penanggung jawab, maka demo 25 Agustus rawan menjadi anarki. Ia khawatir kondisi tersebut bisa menciptakan kerusuhan yang berujung pada pertarungan politik elite.
Baca juga: Tanggapi Aksi Demo Ojol, Grab Tegas Tolak Komisi 10 Persen
Sementara itu, Koordinator Media Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan, Pasha Fazillah Afap menegaskan, kelompoknya tidak akan turun ke jalan pada 25 Agustus.
“Saya konfirmasi, pencatutan nama BEM SI Kerakyatan dalam demonstrasi 25 Agustus 2025 adalah tidak benar,” tegasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra










