Jakarta – PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (Cashlez), yang bergerak di bidang Payment Gateway turut berpartisipasi mencegahan penularan virus corona. Hal ini sejalan dengan himbauan dari Bank Indonesia (BI), agar masyarakat lebih banyak menggunakan transaksi non tunai untuk menekan penularan virus corona.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), uang tunai dapat berkontribusi dalam penyebaran virus Covid-19. WHO mengatakan bahwa virus tersebut memiliki kemampuan untuk bertahan hidup pada permukaan uang tunai selama berhari-hari. Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari spesialis penyakit menular di salah satu negara maju. Pasalnya, seorang warga negara yang dimaksud, dinyatakan positif virus corona setelah melakukan transaksi dengan uang tunai.
“Cashlez kini ikut berpartisipasi bersama Bank Indonesia untuk mencegah penyebaran virus corona melalui transaksi non tunai. Cashlez positif bahwa gerakan non tunai ini akan berhasil dan dapat memudahkan transaksi saat ini. Sebab, tren penggunaan transaksi non tunai sudah meningkat secara signifikan sejak Januari tahun ini,” ujar Chief Revenue Officer Cashlez, Tan Leny Yonathan dalam keterangannya di Jakarta, 26 Maret 2020.
Tan Leny mengungkapkan pihaknya mengalami peningkatan transaksi pada dua bulan terakhir. Hal ini dikarenakan semakin banyak masyarakat yang dihimbau pemerintah untuk melakukan social distancing dan work from home. Sehingga kegiatan transaksi yang sebelumnya dilakukan dengan kontak langsung menggunakan uang tunai, kini dilakukan secara non tunai demi mencegah penularan virus corona.
“Dua bulan terakhir ini dari bulan Januari hingga Februari 2020, kami mengalami peningkatan transaksi yang cukup pesat. Dari 7.000 merchant yang kami bantu, average transaction kami mencapai 213,6% dan average growth GTV (Gross Transaction Value) mencapai 194,3% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut terjadi dari 3 metode pembayaran tertinggi yaitu pembayaran QR, pembayaran dengan kartu dan Cashlez-Link,” ucapnya. (*) Evan Yulian Philaret