Poin Penting
- DEPO mencatat penjualan Rp2,11 triliun pada kuartal III 2025, tumbuh 4,1 persen, didorong kenaikan jumlah transaksi 7,5 persen menjadi 1,63 juta.
- Laba kotor naik 7,2 persen menjadi Rp417,03 miliar dengan marjin 19,8 persen, namun laba bersih justru turun 11,2 persen akibat ketatnya pasar.
- DEPO fokus pada house brand, diversifikasi pengadaan, peningkatan pendapatan lain-lain, serta pertumbuhan penjualan online 37,7 persen yang kini berkontribusi 13,7 persen dari total penjualan.
Jakarta – PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) membukukan penjualan Rp2,11 triliun di kuartal III 2025, atau meningkat 4,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur DEPO, Kambiyanto Kettin, mengatakan peningkatan penjualan ini terutama didorong oleh kenaikan jumlah transaksi sebanyak 7,5 persen menjadi 1,63 juta transaksi.
“Pertumbuhan transaksi menunjukkan permintaan ritel bahan bangunan tetap stabil di tengah kondisi ekonomi yang lebih menantang, dan kami melihat potensi signifikan dari ekspansi gerai serta penguatan kanal digital,” ucap Kambiyanto dalam Paparan Publik dikutip, 10 Desember 2025.
Baca juga: Emiten CLEO Catat Penjualan Rp2,09 T di Kuartal III 2025, Naik 6 Persen
Berdasarkan hal itu, kata Kambiyanto, DEPO tercatat membukukan laba kotor senilai Rp417,03 miliar atau tumbuh 7,2 peesen dengan marjin kotor naik menjadi 19,8 persen. Hal ini menunjukan bahwa profitabilitas DEPO stabil di tengah tekanan pasar.
Hanya saja, meski penjualan tumbuh, laba bersih perseroan jurstu mengalami penurunan 11,2 persen menjadi Rp50,42 miliar. Kata Kambiyanto, penurunan dipicu kondisi pasar yang makin ketat.
“Namun, kami optimis hingga akhir tahun ini marjin laba bersih diperkirakan akan tetap stabil,” jelasnya.
Strategi Depo Genjot Kinerja
Direktur DEPO, Amanda Grace Kettin mengatakan, telah menyusun beberapa strategi untuk meningkatkan marjin. Di antaranya penguatan house brand, diversifikasi pengadaan barang, rebate dan sales support yang naik 0,2 persen year on year (yoy), serta pendapatan lain-lain yang naik 39 persen yoy.
“Strategi peningkatan kategori house brand terbukti memperkuat marjin kotor. Ke depan, kami akan memperluas variasi produk dan memperkuat kerja sama dengan mitra pemasok,” ujarnya.
Dari sisi penjualan online, DEPO mencatat lonjakan penjualan online sebesar 37,7 persen yoy menjadi Rp289,74 miliar dan berkontribusi 13,7 persen terhadap total penjualan. Adapun penjualan online yang dilakukan lewat aktivitas live commerce TikTok dan Tokopedia penjualan WhatsApp, hingga optimalisasi laman web.
Baca juga: DFI Nusantara Bukukan Pendapatan Rp3,51 Triliun di Kuartal III 2025, Tumbuh 4 Persen
“Konsumen ritel bahan bangunan kini semakin digital. Fokus kami adalah membangun pengalaman omnichannel yang konsisten, mulai dari gerai fisik, e-commerce, hingga layanan chat commerce,” imbuhnya.
Saat ini DEPOtelah mengoperasikan 17 gerai usai membuka gerai baru di Pekanbaru pada 29 November 2025. Pada tahun depan DEPO menargetkan akan kembali membuka tiga gerai baru. (*)
Editor: Galih Pratama










