Jakarta – Caracas, Venezuela menjadi kota dengan level inflasi tertinggi di 2022, berdasarkan survei Worldwide Cost of Living (WCOL) yang dirilis dalam Economist Intelligence Outlooks 2023. Kenaikan harga-harga di Caracas mencapai 132% dalam mata uang lokal sejak tahun lalu.
Hal ini sekaligus menambah tingkat keparahan hiperinflasi yang telah dialami Caracas sejak 2019, yakni sebesar 25.504%. Sementara itu, posisi kedua diisi oleh Istanbul dimana harga-harga melambung 86% dalam mata uang lokal pada tahun lalu. Disusul oleh Buenos Aires 64% dan Tehran 57%.
“Produk yang paling terdampak adalah minyak, yang mana harganya telah naik 22% dalam mata uang lokal. Dengan harga minyak dalam dolar AS, mengalami kenaikan rata-rata tahunan yang tak terlalu tinggi, yakni sebesar 11%,” tulis laporan Economist Intelligence Outlooks 2023, dikutip Kamis, 2 Februari 2023.
Peningkatan harga bahan bakar minyak yang dramatis ini pun telah memicu demonstrasi besar-besaran di sejumlah negara di seluruh dunia pada tahun lalu, mulai dari Sri Lanka hingga Spanyol.
“Varian kenaikan harga BBM sangat besar dalam survei tahun ini, tergantung kekuatan masing-masing mata uang lokal dan tingkat subsidi pemerintah. Di Istanbul dan Colombo (Sri Lanka), dimana anjloknya mata uang telah membuat minyak impor menjadi sangat mahal, harga bensin melambung tinggi masing-masing ke 148% dan 189% dalam mata uang lokal,” jelas laporan itu.
Di kota-kota Brasil, yang memiliki produksi minyak sendiri, harga bensin sebenarnya sudah turun sejak tahun lalu. Pemerintah sebelumnya menggunakan kontrolnya atas perusahaan minyak negara, Petrobras, untuk menekan harga serta menaikan subsidi bahan bakar tahun ini, namun tetap digulingkan oleh pemilih dalam pemilihan presiden bulan Oktober lalu. (*) Steven Widjaja
