Jakarta – Sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo kembali melanjutkan Program Pengentasan Stunting secara serentak di tujuh regional. Sebanyak 1.344 anak mendapatkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan yang didistribusikan di enam Provinsi di Indonesia.
Menurut Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko K. Santosa mengatakan, total anak yang menerima bantuan dari Program Pengentasan Stunting yang berlangsung di PTPN IV Regional II Distrik Rayon Utara Kebun Sawit Seberang ini, bertambah dari tahun lalu.
“Setelah tahun lalu menjadi Bapak Asuh bagi lebih dari 1.100 Anak Stunting, maka di hari ini Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT Pemulihan) kita luncurkan di Kabupaten Langkat dan juga secara serentak di beberapa Provinsi di mana PalmCo beroperasi, dengan total 1.344 anak penerima,” ungkap Jatmiko dikutip 28 Februari 2025.
Kata Jatmiko, melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Langkat, Kodam I/Bukit Barisan, serta Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, peluncuran program dihadiri lebih dari 500 ibu dan anak. Untuk itu, dirinya mengapresiasi dukungan para pihak yang menjadi wujud nyata kolaborasi lintas sektor dalam melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Baca juga: Gandeng Unilever, PalmCo Perkuat Rantai Pasok Sawit Berkelanjutan
Menurut Jatmiko, Program Pengentasan Stunting merupakan agenda rutin PTPN IV PalmCo yang digelar setiap tahun dan ini menjadi perhatian tersendiri bagi perusahaan.
“Setiap industri memerlukan sumber daya manusia yang unggul supaya dapat bersaing di level nasional dan global. Maka sangat penting bagi dunia usaha untuk turut terlibat dalam upaya pengentasan stunting. PalmCo selaku BUMN sangat serius dalam hal ini,” ujar Jatmiko.
Disampaikannya, dengan sumber daya yang ada di perusahaan, maka PalmCo saat ini mampu menekan stunting yang terjadi di lingkungannya.
“Alhamdulillah PalmCo zero stunting. Dari 21.775 anak yang ada di lingkungan Perusahaan, 0,6 persen atau 132 anak saja yang perlu intervensi stunting,” bebernya lagi.
Sementara itu, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto, menyambut baik kerja sama ini dan pihaknya siap mendistribusikan PMT Pemulihan PalmCo selama tiga bulan ke depan.
“Kami dari Kodam I/Bukit Barisan sangat mendukung kegiatan ini. Karena tidak ada bangsa yang kuat tanpa anak-anak yang sehat dan cerdas,” sebut Rio.
“Menekan prevalensi stunting adalah kewajiban kita bersama. Kami siap menjalankan segala upaya mewujudkan penurunan prevalensi 1,85 persen pertahun,” tambahnya.
Selanjutnya, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang terlibat di dalam projek ini mengungkapkan komitmennya membantu PalmCo memberikan pendampingan dan edukasi.
“Sebagai akademisi tentunya memiliki fungsi pengabdian kepada masyarakat, UINSU komit menyukseskan Program Pengentasan Stunting melalui eduksi yang ada,” ucap Wakil Rektor III UINSU Prof Katimin.
Baca juga: Cegah Stunting, Asuransi Astra Bangun Fasilitas Air Bersih di Sumba Barat Daya
Pada kesempatan yang sama, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Langkat Sukhyar Muliamin menjelaskan bahwa prevalensi stunting di kabupaten Langkat mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir. Pada 2021, prevalensinya tercatat mencapai 31,5 persen. Angkanya kemudian turun menjadi 18,6 persen pada 2022 dan 16,9 persen pada 2023.
Menurut Sukhyar, penurunan stunting di Kabupaten Langkat tak lepas dari bantuan dan dukungan yang diberikan sejumlah pihak. Termasuk PTPN IV PalmCo.
“Untuk itu mengucapkan terima kasih kepada PTPN IV PalmCo yang sudah menunjukkan perhatian serius dalam penanganan stunting di Kabupaten Langkat. Semoga target prevalensi stunting 14 persen pada 2024 bisa tercapai,” ujarnya. (*)