Jakarta – International Business Machines (IBM) Indonesia mendukung percepatan digitalisasi Tanah Air dengan membuat program IBM Academy.
Program ini menawarkan edukasi mengenai beragam hal terkait teknologi, mulai dari keamanan siber, sistem cloud, dan artificial intelligence. Lebih lanjut, Batam menjadi lokasi di mana IBM Academy kali pertama diluncurkan.
Diungkapkan oleh Justina Nixon-Saintil, Vice President & Chief of Impact IBM Global, pihaknya menargetkan untuk mengedukasi 30 juta orang di berbagai belahan dunia per 2030. Salah satu tujuannya adalah demi memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang semakin banyak diincar oleh petinggi korporasi.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan kepada 30 juta orang pada tahun 2030. Ini adalah komitmen yang telah dibuat IBM secara global untuk menutup kesenjangan keterampilan dan mempercepat penggunaan teknologi,” tutur Justina pada Senin, 26 Agustus 2024.
Baca juga: Sinergi Intikom, IBM dan Consolsys Sediakan Layanan Teknologi Efisiensi Cabang Perbankan
IBM Academy sendiri menargetkan pelajar/mahasiswa dan pekerja yang hendak memperdalam skills untuk program ini. Namun, Justina menuturkan, pihaknya siap membantu mengembangkan keterampilan digital kaum perempuan.
“Kami menyadari bahwa kami juga perlu berfokus pada perempuan. Oleh karena itu, kami kembali membuat komitmen untuk memberikan keterampilan kepada 1 juta perempuan dan anak perempuan di APAC dalam beberapa tahun ke depan,” terang Justina.
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Sementara, di Indonesia, IBM Academy juga bertujuan mewujudkan satu visi Indonesia Emas 2045. Target konkret dari visi ini dalah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan penghasilan produk domestik bruto (PDB) terbesar ke-4 di dunia.
Menurut Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia, salah satu cara untuk merealisasikan target tersebut adalah melalui ekonomi digital.
“Untuk mencapai negara dengan pendapatan ke-4 terbesar di dunia, harus ada satu lompatan. Dan lompatan apa yang bisa kita lakukan? Yaitu lompatan ekonomi digital atau digital economy,” papar Roy.
Mengingat diperlukannya ratusan ribu atau bahkan jutaan talenta digital untuk membangun serta memperkuat infrastruktur ekonomi digital di Indonesia, IBM Academy diharapkan bisa meningkatkan kualitas SDM di Indonesia di bidang teknologi.
Baca juga: Tak Hanya Regulasi, Peran SDM Juga Penting Meredam Serangan Siber
Selain dengan meningkatkan kesiapan masyarakat terhadap dunia digital, IBM juga membantu pemerintah memberi masukan dan saran terhadap topik ini. Roy memastikan, IBM bekerja sama dengan stakeholders lain, bersinergi demi membangun ekosistem teknologi Tanah Air yang terstruktur.
“IBM bekerja sama dengan pemerintah, mencoba memberikan masukan-masukan mengenai digital industry. Jadi, itulah kenapa kita bekerjasama dengan banyak sektor pemerintah, dan berbagi teknologi untuk membantu mereka dengan seluruh masyarakatnya,” tutupnya.
Dalam kerja samanya, IBM Academy menggandeng sejumlah organisasi dari berbagai bidang. Beberapa di antaranya adalah Makoding, organisasi non-profit yang berusaha menciptakan bibit SDM wanita yang sanggup bersaing dengan pria di bidang teknologi, serta Universitas Ciputra dalam mempersiapkan kurikulum berbasis digital. (*) Mohammad Adrianto Sukarso